Viral Jokowi Disebut Firaun, Gus Baha Pernah Beri Peringatan Karakter Firaun Bisa Rasuki Siapa Saja

- 19 Januari 2023, 00:17 WIB
Viral Jokowi Disebut Firaun, Gus Baha Pernah Beri Peringatan Karakter Firaun Bisa Rasuki Siapa Saja
Viral Jokowi Disebut Firaun, Gus Baha Pernah Beri Peringatan Karakter Firaun Bisa Rasuki Siapa Saja /facebook/amnan/

HIKMAH - Viral Jokowi Disebut Firaun, Gus Baha Pernah Beri Peringatan Karakter Firaun Bisa Rasuki Siapa Saja.

Sosok Cak Nun dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak viral karena potongan video yang viral di jagat media sosial. 

Dalam potongan video itu, Jokowi disebut Cak Nun sama dengan Firaun.

Baca Juga: Ini Sosok Haman yang Disamakan dengan Luhut Binsar Panjaitan, Saat Cak Nun Sebut Jokowi Firaun

Bukan hanya itu, Cak Nun juga menyebut Luhut Binsar Pandjaitan sama dengan Haman. Sedangkan penguasaha besar Anthony Salim disebut sama dengan Qarun. 

Cak Nun akhirnya meminta maaf kepada publik masyarakat Indonesia. Ia mengaku kesambet dan diadili keluarganya. 

Terkait sosok Firaun yang kemudian ikut viral, Gus Baha pernah menjelaskan karakter Firaun yang bisa merasuki siapa saja, tanpa kecuali.

Bahkan karena karakter Firaun merasuki diri seseorang, maka orang itu bisa beramal lebih buruk daripada Firaun. Peringatan keras dari ulama Rembang, Gus Baha. 

Menurut Gus Baha, semua orang bisa diuji oleh Allah dengan kalimat 'Ana robbukumul a‘la' (Akulah Tuhanmu yang paling tinggi) di hatinya. 

Baca Juga: Cak Nun Ungkap Sosok yang Menghajarnya Habis-habisan, Setelah Sebut Jokowi Firaun

Kalimat Firaun yang disampaikan Gus Baha tersebut tertera dalam QS An Nazi'at ayat 24.

فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ ﴿النازعات .٢٤ 

"Faqoola ana robbukumul a’laa"

Artinya: "(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”

Bagi Gus Baha, dengan kalimat Firaun itu, banyak orang secara tidak sadar menuhankan diri dan Allah menguji mereka dengan itu. 

"Makanya semua orang itu diuji diam-diam di hatinya bilang 'Ana robbukumul a‘la'," kata Gus Baha.

"Misalnya kamu jadi majikan, terus ada orang miskin kamu urus (lalu berkata), 'Kalau bukan aku yang mengurusmu, siapa yang akan mengurusmu? Kamu misal tidak bekerja denganku, kamu kerja dengan siapa? Kalau tidak aku kasih makan, kamu dapat makan dari mana?'," sambung Gus Baha.

Baca Juga: Bukan tentang Jokowi Disebut Firaun, Netizen Sebut Cak Nun Kiai Sepuh yang Dikeramatkan Nahdliyyin

Kalau sampai mengucapkan kalimat ala Firaun itu, kata Gus Baha, seluruh langit secara langsung mengkritik balik. 

"Seluruh langit langsung mengkritik, 'Kapan kamu jadi Tuhan?'," lanjut Gus Baha.

Gus Baha menegaskan, orang yang mengucapkan kalimat ala Firaun itu secara tidak langsung telah menuhankan diri dan bersikap sombong namun tersembunyi atau tak terlihat. Sehingga Firaun disebut oleh Syekh Abdul Qodir Al Junaidi lebih baik daripada orang itu. 

"Maka dari itu, katanya Abdul Qodir Al Junaidi, 'Masih lebih baik Firaun. Memproklamirkan (dirinya) menjadi Tuhan (secara) terbuka di podium.' Ana robbukumul a‘la," kata Gus Baha.

"Lha orang zuhud-zuhud itu memproklamirkan menjadi Tuhan tapi tidak terang-terangan, itu malah merepotkan, maksudnya Nabi Musa disuruh menyerang tidak bisa karena tidak jelas (sikap menuhankan dirinya). Makanya Nabi Musa tidak ingin menyerang kamu karena tidak jelas, jadinya menyerang Firaun," lanjut Gus Baha.

Makanya, Gus Baha memberikan peringatan keras agar jangan sampai kita memiliki mental seperti Firaun, diam-diam menuhankan dirinya. 

"Jangan sampai punya mental ananiyah atau fir'auniyah. Itu diam-diam bilang 'Ana robbukumul a‘la," kata Gus Baha.

Baca Juga: Jokowi Disebut Firaun Jadi HEBOH, Ternyata Gus Yahya Pernah Sebut Cak Nun Begini

Bukan hanya itu, lanjut Gus Baha, seorang guru atau kiai juga berpotensi terasuki sifat dan karakter Firaun.

"Contoh sombong lain yang kerap terjadi dengan mengatakan, "Kalau bukan aku yang mengajari, yang akan membuatmu pintar siapa? Kalau bukan aku yang memberi, yang memberimu makan siapa?" dan semacamnya," tegas Gus Baha.

Keterangan Gus Baha tentang Firaun tersebut dilansir dari kanal youtube Kajian Cerdas Official yang diunggah pada 26 Juli 2020.***

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x