Baca Juga: Kita Memasuki Pasar Riba, Puisi Cak Nun Emha Ainun Najib tentang Uang dan Keserakahan
Cak Nun dalam buku tersebut mengatakan, “Internet itu bagus untuk membantu kita dalam berkomunikasi, tetapi sangat buruk untuk membangun mental manusia.”
“Di sisi lain,” lanjut Cak Nun, “tujuan agama hanya satu; mendidik manusia agar mampu mengendalikan diri.”
Cak Nun menambahkan, “Beribadah itu bisa mengendalikan diri. Sementara itu, internet memberikan peluang kepada kita untuk melampiaskan diri. Di internet, kita bisa berbicara apa saja, bohong atau tidak bohong, semua bisa.”
Di internet banyak dari kita malah saling bertengkar hanya karena berbeda. Hal itu justru sangat menunjukkan dengan terang dan jelas betapa kita masih tidak bijak, baik dalam beragama maupun dalam berinternet.
Baca Juga: Jokowi Disebut Firaun Jadi HEBOH, Ternyata Gus Yahya Pernah Sebut Cak Nun Begini
Lantas, jika kita mengaku sebagai kaum beragama, agama apa yang kita anut, yang ajaran-ajarannya kita amalkan?
Padahal, tidak satu pun agama mendoktrinkan kebencian dalam kacamata sosial.
Dalam buku tersebut, Cak Nun menyampaikan, “Kita sebagai manusia pun harus belajar dari sikap bijak Nabi Muhammad saw. karena beliau diutus sebagai manifestasi rahmatan lil’alamin (rahmat bagi semesta alam).”
“Kita adalah khalifah fi al’ardl yang harus bisa menjaga rahmatan lil’alamin,” tandasnya.