Cak Nun melanjutkan, “Kita bisa menembus dimensi-dimensi karena berkewajiban untuk rahmatan lil’alamin.”
“Jadi,” tambahnya, “hendaklah kita tidak sedikit-sedikit bertengkar hanya karena perbedaan cara pandang.
Bijak itu mampu menempatkan diri, tidak melampiaskan diri pada sesuatu yang bukan tempatnya.
Oleh karena itu, bijak bisa disebut sebagai nilai moral tertinggi dalam kehidupan.***