Network
Baca Juga: Gus Baha Beberkan Cara Berdoa dan Wirid Bapaknya KH Nursalim Al Hafidz
Gus Baha mengatakan, “Yang kedua adalah sedang-sedang saja baik ketika miskin maupun kaya.”
Gus Baha memberikan penjelasan perihal perkara yang kedua ini.
“Hidup itu terkontrol. Ketika kaya atau miskin, maka tetap seperti itu, tidak terlalu over,” tutur Gus Baha.
“Maksudnya,” kata Gus Baha, “hidup itu sedang-sedang saja, tidak melebihi batas.”
Baca Juga: Tak Ingin Umatnya Ada di Neraka, Ini Bukti Cinta Nabi Muhammad Menurut Gus Baha
Gus Baha pun memberikan permisalan, “Misalnya ketika kaya, maka tidak usah makan sate sampai dua puluh tusuk. Kalau miskin, jangan kemudian hanya makan nasi dengan garam saja.”
“Kasihan anakmu kalau seperti itu. Kamu miskin itu juga hendaknya punya etika,” ujar Gus Baha menasihati.
Menurut Gus Baha, umumnya anak kecil itu tidak doyan kalau makan nasi dengan garam saja. Walaupun miskin, harus tetap ada lauknya.
“Kalau miskin kemudian makan hanya dengan garam, itu sudah berlebihan,” terang Gus Baha.
