Keempat, Qaswatul qulub (hati yang keras) kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat.
Kelima, Al-istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain) sehingga lupa pada aib sendiri. Semut diseberang kelihatan sedang, gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.
Baca Juga: Isu Nasab Viral di Jagat Maya, Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan Ungkap Manuskrip tentang Sunan Giri
Keenam, Dhulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti) perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti. Maka seseorang akan sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Jauhilah sifat-sifat tersebut agar tidak sia-sia amal baik yang pernah dilakukan. Demikian dijelaskan oleh Gus Baha dalam salah satu kajiannya yang dikutip Beritabantul.com dari Instagram @ulama.nusantara yang diunggah 24 Juli 2021. ***