Ekspansi Nuklir China Hebohkan Dunia, Amerika Tidak Mau Hegemoninya Disaingi

10 April 2022, 21:19 WIB
Ekspansi Nuklir China Hebohkan Dunia, Amerika Tidak Mau Hegemoninya Disaingi /globaltimes/

BERITA BANTUL - Amerika Serikat (AS) kebakaran jenggot dengan ekspansi China dalam mengembangkan nuklir. 

Pejabat tinggi AS melihat langkah China sangat menakjubkan dalam ekspansi nuklir, sehingga punya resiko besar dan cepat bagi masa depan AS.

Hegemoni militer AS terancam, karena China melakukan perluasan persenjataan strategis dan nuklir.

Baca Juga: 144 Triliun Cadangan Gas Bumi di Natuna, China Siapkan Strategi Merebutnya dari Indonesia

Namanya Laksamana Charles Richard, kepala Komando Strategis AS. Richard menengrai ada uji coba senjata hipersonik China dan pembangunan silo rudal. 

Kesaksian Laksamana AS itu diposting di situs web subkomite Alokasi Pertahanan DPR untuk dipresentasikan kepada anggota parlemen di sidang tertutup.

Laksamana AS melihat uji coba pertama China terhadap senjata hipersonik yang meluncurkan rudal balistik antarbenua pada Juli 2021 lalu adalah pencapaian teknologi dengan implikasi serius bagi stabilitas strategis.

Senjata hipersonik itu bisa terbang 40.000 kilometer selama lebih dari 100 menit, itu menandai jarak terjauh dan waktu penerbangan terlama dari sistem senjata serangan darat dari negara mana pun hingga saat ini.

Baca Juga: China Luncurkan Rudal Pembunuh Amankan Kawasan Indo-Pasifik, Australia dan AS Ketakutan?

Laksamana AS juga mengklaim bahwa China telah meningkatkan pembangunan ladang rudal nuklir di China barat.

Masing-masing dengan sekitar 120 silo rudal, yang memungkinkan negara itu memiliki rudal balistik kuat yang akan mampu mencapai benua AS.

Media AS dan Barat heboh dengan dugaan uji coba rudal hipersonik dan silo sejak tahun lalu itu.

Pakar China mengatakan bahwa hype bukanlah hal baru.

Klaim pejabat tinggi AS itu tanda bahwa AS akan mempertahankan hegemoni militer globalnya dan membuat alasan untuk anggaran pertahanannya yang memecahkan rekor.

Baca Juga: MENGERIKAN, Mayat-mayat Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah, Takut Kena Gempuran Militer Rusia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, pada Oktober 2021 telah dilakukan uji rutin pesawat ruang angkasa untuk memverifikasi teknologi mutakhirnya.

Fu Cong, Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Senjata di Kementerian Luar Negeri China, mengatakan pihaknya tidak berpikir itu adalah persoalan yang serius.

Baginya, ukuran kekuatan nuklir China jangan sebatas dilihat dari gambar-gambar satelit yang dikutip oleh media Barat.

China tidak memiliki rencana untuk secara kolosal untuk memperluas persenjataan nuklirnya, tetapi akan terus memodernisasinya di bawah lingkungan keamanan yang berkembang cepat

Baca Juga: Daftar Mudik Gratis 2022, Berikut 3 Lembaga yang Fasilitasi untuk Masyarakat Umum, Kemenhub: 350 Unit Bus!.

Percepatan nuklir China ini dilihat sebagai ancaman serius AS, sehingga militer AS membuat berita heboh.

Sebenarnya, militer AS ingin membangun kekuatan triad nuklir strategis baru dan membutuhkan dana dari Kongres AS. 

Untuk alasan itu, perlu membangun ancaman. Demikian dikatakan Song Zhongping, seorang pakar militer China.

Terbukti, katanya, Gedung Putih telah meminta Kongres lebih dari $800 miliar untuk anggaran pertahanan nasional pada tahun 2023.

Dengan alokasi lebih banyak untuk senjata nuklir dibandingkan dengan tahun lalu, kata Song, AS sebenarnya masih tertinggal dari China dan Rusia dalam teknologi senjata hipersonik.

Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub 2022, Cek Kuota Dan Simak Link Tiketnya

Karena itu, AS ingin mempromosikan perkembangan militer mereka kepada dunia dengan berbagai klaim tersebut.

Bagi Song, pengembangan senjata nuklir China bertujuan untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan integritas teritorialnya, dan pengembangan teknologi.

AS sendiri sebenarnya telah berhasil menguji rudal hipersonik pada pertengahan Maret 2021 lalu tetapi tetap diam untuk menghindari meningkatnya ketegangan dengan Rusia.

"AS lah yang telah mempertaruhkan perlombaan senjata nuklir," kata Song, dikutip BeritaBantul.com dari globaltimes.*** 

Editor: Muhammadun

Sumber: globaltimes.cn

Tags

Terkini

Terpopuler