BERITA BANTUL – Keberadaan Australia dan AS di kawasan Indo-Pasifik terancam. Seorang pakar dari Institute Kebijakan Strategis Australia (ASPI) baru-baru ini melaporkan bahwa China menyiapkan rudal jelajah anti-kapal.
Bahkan, ia menyebut ASCM (Anti-Ship Cruise Missile) baru China tersebut, sebagai ancaman terbesar bagi angkatan laut Australia dan sekutu AS lainnya di Indo-Pasifik.
Rudal jelajah anti-kapal China akan digunakan untuk mencegah pasukan asing memasuki perairan yang disengketakan di Pasifik Barat. Upaya itu bagian dari "strategi kontra-intervensi" China.
Dikutip beritabantul.com dari eurasiantimes, pada Jumat, 8 April 2022, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memiliki doktrin strategis yang digambarkan dalam bahasa Cina sebagai "gada pembunuh."
Istilah itu berakar dari mitologi China kuno yang menyinggung persenjataan untuk mengalahkan lawan yang lebih besar.
ASCM baru China (Anti-Ship Cruise Missile), termasuk YJ-12 yang diluncurkan oleh pembom dan YJ-18B yang diluncurkan dari kapal selam adalah contoh senjata pembunuh China.
Jenis senjata ini, menurut penelitian, kemungkinan besar akan digunakan untuk menghilangkan kemampuan militer 'Sekutu' (Australia, Amerika, Jepang, Korea Selatan, dan sebagainya) di seluruh rantai pulau pertama dan kedua selama operasi tempur ofensif PLA.