Network
BERITA BANTUL – Tiga negara mitra keamanan, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat menjalin kerja sama untuk mengembangkan senjata mutahir, rudal hipersonik.
Kerja sama tig negara mitra keamanan AUKUS itu resmi diumumkan pada Selasa, 5 April 2022, sebagai respon manuver persenjataan hipersonik China di kawasan Indo-Pasifik.
Dikutip BeritaBantul.com dari scmp.com, Washington dan negara sekutu terdekatnya serius menghadapi ancaman militer yang meningkat dari Beijing, bahkan ketika perang di Ukraina berlanjut tanpa akhir yang jelas.
Baca Juga: Belajar dari Ukraina, Taiwan Siagakan Rudal FGM-148 Javelin Buatan AS, Waspadai Ancaman Invasi China
Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, ketiga pemimpin tersebut menegaskan kembali komitmen kami terhadap Aukus dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Mengingat invasi Rusia yang tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan melanggar hukum ke Ukraina, kami menegaskan kembali komitmen teguh kami terhadap sistem internasional yang menghormati hak asasi manusia, supremasi hukum, dan penyelesaian sengketa secara damai yang bebas dari paksaan.”
Para pemimpin tersebut mengatakan akan bekerja sama dalam kemampuan hipersonik dan kontra-hipersonik, dan peperangan elektronik dan akan memperluas berbagi informasi dan bekerja sama lebih banyak dalam inovasi pertahanan.
“Inisiatif ini akan menambah upaya kami yang ada untuk memperdalam kerja sama dalam kemampuan siber, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut tambahan,” kata pernyataan tersebut.
