BERITA BANTUL – Negara kepulauan Asia, Taiwan telah mempelajari perang berdarah di Ukraina. Mereka, bahkan mewaspadai China bisa melakukan aksi serupa di suatu saat nanti.
Karena itu, mereka meningkatkan kesiapan militernya dengan meniru bagaimana strategi pertahanan Ukraina. Militer Taiwan baru-baru ini berlatih menggunakan rudal Javelin buatan AS.
Mereka ingin melihat seberapa sukses rudal Javelin buatan AS itu mampu menghalangi serangan China daratan di masa depan, setelah keberhasilan dilaporkan dari Ukraina.
Dikutip dari eurasiantimes, Brigade Marinir ke-66, yang bertanggung jawab atas pertahanan Ibu Kota Taipei, telah berlatih menembakkan rudal portabel Javelin pembunuh tank.
Rudal ini menjadi favorit tentara Ukraina dalam beberapa pekan terakhir untuk menghancurkan sejumlah kendaraan lapis baja Rusia yang menyerang.
Meskipun ada perbedaan geopolitik yang signifikan dengan Ukraina, tetapi Taiwan telah lama diancam oleh China.
Taiwan yang berpenduduk sekitar 24 juta orang itu dinilai sebagai provinsi nakal yang harus dipersatukan kembali dengan negara lain baik secara damai maupun paksa (perang).
Menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis, Taiwan memiliki 169.000 tentara tugas aktif. Sementara Militer PLA milik China jumlahnya jutaan.