BERITA BANTUL - China memiliki sejarah panjang dengan Nusantara dan Arab. Jalur perdagangan menjadi sarana kontak antar bangsa saat itu.
Nusantara yang dikenal Melayu saat itu menjadi jalur perdagangan dunia. Selat Malaka menjadi pusat pergerakan dagang dunia.
Termasuk hubungan Arab dan China juga melalui jalur Selat Malaka.
Baca Juga: TERBONGKAR: Saat China Masuk ke Nusantara, Jawa Dikenal Ahli Teknik Pembuatan Kapal Besar
Sebagaimana dikutip dari buku 'Atlas Walisongo' karya Agus Sunyoto, dijelaskan jalur perdagangan Arab dan China yang sudah terjalin sejak abad ke-7 Masehi.
Kota Guangzhou, dulu namanya Canton, menjadi jalur pelayaran berikutnya paara pedagang setelah dari Selat Malaka.
Agus Sunyoto menjelaskan beberapa data sejarah berikut ini.
Pertama, menurut Louise Levathes dalam When China Rules the Sea, pada abad 7 Masehi, Canton (kini namanya Guangzhou) menjadi pelabuhan penting yang dikunjungi kapal-kapal dari berbagai negara, terutama dari selatan.
Baca Juga: Beijing Klaim Siap Kuasai Natuna, Tentara China Terindikasi Sakit Jiwa, Mengenaskan
Sekitar 200.000 orang Persia, Arab, India, Melayu, dan lain-lain tinggal di Canton sebagai pedagang, pekerja kerajinan, dan pandai besi.