Joe Biden Klaim Kantongi Bukti Tragedi Genosida Rusia di Ukraina, Putin Disebut Sebagai Penjahat

- 13 April 2022, 15:06 WIB
Amerika Kantongi Bukti Tragedi Genosida Rusia di Ukraina
Amerika Kantongi Bukti Tragedi Genosida Rusia di Ukraina /Reuters/Kevin Lamarque/

BERITA BANTUL - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden kembali melontarkan perang urat syaraf kepada Rusia. 

Biden melihat Rusia melakukan genosida atas Ukraina. Biden sudah kantongi banyak bukti untuk bawa kasus ini di hakim internasional. 

Biden juga sebut Vladimir Putin sebagai penjahat dan harus bertanggungjawab atas genosida di Ukraina.

Baca Juga: Punya 60 Ribu Pengikut, Kiai Barseso Tersesat dengan Cara yang Mengenaskan

Komentar Joe Biden ini mengupas tragedi genosida yang dilakukan Rusia terkait penghapusan gagasan menjadi orang Ukraina.

"Saya menyebutnya (invasi Rusia) genosida, karena semakin jelas bahwa Putin hanya mencoba menghapus, bahkan hanya sekedar gagasan menjadi orang Ukraina, dan buktinya semakin banyak," kata Joe Biden, seperti dikutip BeritaBantul.com dari Reuters pada Rabu, 13 April 2022.

Biden mengatakan akan menyerahkan keputusan terkait invasi Rusia pada hakim internasional apakah memenuhi syarat atau tidak invasi tersebut adalah sebuah genosida.

Biden telah berulang kali menyebut Putin sebagai seorang penjahat perang, tetapi baru pertama kalinya Biden menuduh Rusia melakukan genosida.

Baca Juga: MENGERIKAN, Mayat-mayat Tentara Rusia Ditemukan Membusuk di Bunker

Vladimir Putin sendiri tetap akan melanjutkan invasinya ke Ukraina sampai tujuan dan misinya tercapai. 

"Operasi ini bertujuan untuk melindungi orang-orang di bagian timur Ukraina yang dikendalikan oleh pemberontak yang didukung Moskow dan untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," tegas Putin, dikutip BeritaBantul.com dari The Sun, 13 April 2022.

Putin menambahkan bahwa Rusia tidak punya pilihan lain selain meluncurkan apa yang dia sebut operasi militer khusus dan bersumpah itu akan berlanjut sampai perampasan tanahnya selesai.

4,6 Juta Orang Melarikan Diri ke Luar Negeri

Serangan Rusia terhadap Ukraina selama tujuh minggu merupakan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak tahun 1945.

Baca Juga: Rusia Siapkan Perang Lebih Luas, NATO Siagakan 40 Ribu Tentara Aliansi

Invasi tersebut telah menyebabkan 4,6 juta orang melarikan diri ke luar negeri, melukai atau memakan korban jiwa hingga ribuan orang, bahkan membuat Rusia hamper terisolasi dari panggung dunia.

Rusia sendiri telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil dalam invasi yang mereka lakukan.

Rusia kemudian mengatakan tuduhan Ukraina dan Barat atas kejahatan perang terhadap mereka dibuat hanya untuk mendiskreditkan pasukan Rusia.

Sebagai informasi, Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022 lalu.

Alasan yang Rusia kemukakan terkait invasi ini adalah untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.

Baca Juga: Media Beijing: 90 Persen Warganet China Sebut Amerika Dalang Utama Krisis Ukraina

Penyerangan terbaru yang dilakukan Rusia adalah di kota Mariupol. Presiden Ukraina mengklaim bahwa ada puluhan ribu korban yang jatuh akibat serangan yang dilancarkan Rusia.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Reuters thesun.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x