Rusia dan Iran Lakukan Aksi Militer di Timur Tengah, Gedung Putih Panik

- 7 Juli 2022, 21:45 WIB
Presiden Joe Biden saat berpidato di Gedung Putih terkait penggunaan senjata serbu
Presiden Joe Biden saat berpidato di Gedung Putih terkait penggunaan senjata serbu /Dok. Reuters/Leah Millis//

BERITA BANTUL - Gedung Putih dilanda kepanikan lantaran Rusia dan Iran melakukan aksi militernya di Timur Tengah.

Amerika Serikat merasa Moskow dan Teheran melakukan aksi militer dan menjadi dalang hadirnya tindakan provokatif warga di Timur Tengah terkait eksistensi Amerika.

Aksi-aksi militer Rusia dan Iran selama ini sering berseberangan dengan Gedung Putih di Timur Tengah yang memicu panasnya konflik akibat perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Bongkar Siapa Vladimir Putin Presiden Rusia, Ternyata Meresmikan Masjid

Sebagaimana dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, dijelaskan bahwa pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah baru-baru ini menghadapi perlawanan dari warga yang disebutnya sebagai tindakan provokatif yang didalangi Rusia dan Iran.

Peningkatan tindakan 'provokatif' yang mengancam keselamatan dialami pasukan Amerika Serikat lantaran ulah Rusia dan Iran.

Diberitakan Washington Post, tindakan tersebut sangat dikhawatirkan dan membuat prihatin Gedung Putih.

Washington Post mengutip perwakilan Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya, jika pihak berwenang AS dilaporkan mencatat beberapa insiden yang oleh pejabat Pentagon digambarkan sebagai tindakan "provokatif, eskalasi" atau "tidak aman dan tidak profesional" yang dilakukan Rusia dan Iran di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pangan, Energi dan Keuangan Global Terkoyak, China Siap Ambil Alih Tatanan Dunia

Menurut surat kabar itu, salah satu contoh perilaku tersebut adalah kasus ketika pesawat militer Rusia diduga menciptakan ancaman bagi penerbangan AS di wilayah udara Suriah menggunakan manuver yang tidak diatur oleh mekanisme dekonflik antara kedua negara.

Sementara itu, Komando Pusat AS, menolak memberikan rincian tambahan untuk mendukung klaim tersebut, catatan Washington Post.

Sebagai contoh lain, lawan bicara publikasi menyebutkan serangan udara Juni di sebuah kamp militan yang didukung AS di sekitar pangkalan militer At-Tanf.

Menurut sumber, militer AS diberitahu tentang hal itu oleh pihak Rusia dalam waktu sekitar 35 menit.

Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada seorang pun dari militer AS yang terluka, Washington melihat perilaku Moskow seperti itu sebagai upaya untuk memperkuat dominasi di kawasan itu, dengan mengandalkan fakta bahwa Amerika Serikat tidak akan memberikan tanggapan militer.

Baca Juga: China-Rusia Makin Mesra, Beijing Tak Gentar Ancaman Amerika dan Barat

Tindakan provokatif serupa, menurut perwakilan Gedung Putih, dilakukan oleh Iran dan kekuatan yang didukungnya.

Militer AS secara ilegal mengontrol wilayah di utara dan timur laut Suriah di provinsi Deir ez-Zor, Al-Hasek dan Raqqa, di mana ladang minyak dan gas terbesar Suriah berada.

Pejabat resmi Damaskus telah berulang kali menyebut kehadiran militer AS di wilayah pendudukan dan pembajakan negara dengan tujuan pencurian minyak mentah.***

Disclaimer: Artikel ini pertama kali tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Media AS Sebut Gedung Putih Khawatir Tindakan Rusia dan Iran di Timur Tengah'.

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah