Santri Ploso Asal Bantul Meninggal Dunia, Gus Muwafiq Menyebut Sebagai Syahid

19 Agustus 2023, 15:01 WIB
Santri Ploso Asal Bantul Meninggal Dunia, Gus Muwafiq Sebut Sebagai Syahid /

YOGYAKARTA - Santri Ploso Asal Bantul Meninggal Dunia, Gus Muwafiq Menyebut Sebagai Syahid.

Muhammad Ibrohim Ulinnuha adalah santri asal Bantul yang mengaji di Pesantren Al Falah Ploso Kediri.

Sebagaimana dikabarkan, santri Ploso asal Bantul ini meninggal dunia pada Rabu, 16 Agustus 2023. 

Baca Juga: Gus Baha Kisahkan Mimpi Melihat Nikmat Ahli Kubur, Ternyata Tiap Malam Jumat Baca Yasin

Muhammad Ibrohim Ulinnuha adalah putra Eko Widyanto yang pernah menjadi Komandan Banser NU Kabupaten Bantul. 

Eko Widyanto juga pernah menjadi aktivis Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Jepang dan Korea Selatan. 

Saat anaknya wafat, Eko Widyanto unggah status di facebook pribadinya yang mendapatkan respon ramai di jagat maya pada 16 Agustus 2023.

Salah satu komentar itu adalah KH Ahmad Muwafiq, pendakwah asal Yogyakarta yang masyhur disapa Gus Muwafiq. Berikut ini beberapa komentar di facebook Eko Widyanto.

"Saya kemarin hadir takziyah. Hati saya bergejolak. Sedih tetapi juga iri. Sedih atas meninggalnya di usia muda. Iri atas kemulyaan hidupnya. Ini almarhum betul2 luar biasa. Syahid meninggalnya. Disholatkan oleh ribuan santri, didoakan oleh orang2 alim.. Begitukeranda diangkat menuju pemakaman, hatiku tersenyum sekaligus menangis... Ya Allah Nak, mulyo tenan awakmu iku. Aku kok iriii," tulis akun Indriyani.

Baca Juga: Puisi Menggetarkan Hati untuk Muhammad Ibrohim Ulinnuha Santri Ploso Asal Bantul yang Meninggal Dunia

Ada juga Ketua LAZISNU PWNU DIY, Mamba'ul Bahri yang memberikan komentar berikut

"Nderek Belo Sungkowo ndan eko, mugi2 putrane Khusnul khotimah," tulis Mamba'ul Bahri.

"Ikut bela sungkawa Ndan. Allah sangat menyayangi mas Ibrahim, sehingga dipanggil duluan. InsyaAllah ahli surga, dan kelak akan menuntun kedua orang tuanya ke surga bersama para kyai dan masyayyikh Pondok Ploso," tulis Fajar Abdul Bashir.

"Meneteskan air mata,.... Tabah dan iklhas kan pak eko....saya akan menjadi saksi"Putra terbaikmu adalah sahid ".... Ananda ibrahim akan menunggumu di pintu syurga.,.. Subhanallah..... Allahuakbar," tulis Allex Jibril.

"Namung saged nderek bela sungkawa kang tansah sabar tawakal,insyaAllah putranipun syahid sabilillah jembar padang qubur lan ahli surganipun allah," tulis Nuruddin Kahfi. 

"Innalillahi wa'inna ilaihi roji'un, Mudah2 Allah rahmati ananda pak Eko Widyanto , dan jenengan sekeluarga diberi kesabaran dan ketabahan. Aamiin," tulis Asral Tanjung. 

Baca Juga: Innalillahi KH Chaidar Muhaiminan Gunardo Mursyid Tarekat Syadziliyah Temanggung Meninggal Dunia

"Nderek belosungkowo om Eko. Dek Ibrahim insha Allah syahid om. Wafat saat menuntut ilmu. Sepindah Malih, Kulo sekeluarga ngaturaken Nderek belosungkowo sak lebet lebete Mugi Husnul khotimah kagem dek Ibrahim. Amiin amiin ya rabbal alamin," tulis Ariyanto Drone Jogjakarta. 

Sedangkan pendakwah yang masyhur yakni Gus Muwafiq memberikan komentar satu kata yang tegas: 

"Syahid," tulis akun Jannur Ahmad yang masyhur sebagai akun pribadi Gus Muwafiq.

Berikut ini adalah status facebook Eko Widyanto yang mengunggah puisi dahsyat tentang putranya dari santri Pesantren Ploso Kediri.

Muhammad Ibrohim, nama yang penuh cahaya

Di pesantren Ploso, hati penuh semangat menggelora

Mondok dengan tekad, li tholabil ilmi

Namun takdir Allah memanggilnya, menuju surga yang abadi

Dari Jogja ia datang, dari keluarga yang tulus

Putra Pak Eko Widyanto, gemilang dalam doa dan usaha

Menyongsong fajar, ia bangun dengan cinta

Namun Allah memanggilnya kembali padaNya.

Saat fajar mengintip suara oprak tongkat pengurus

kemananan komplek datang bangunkan tidurmu

Namun engkau tak bergeming dalam kesejukan pagi

Menyongsong sang Ilahi, dengan hati yang suci

Di bawah langit tarhim, bilik pesantren berderet rapi

Ibrohim, namamu dikenang, sebagai bintang musytari

Bercahaya dalam ilmu, bersemayam dalam hati

Syahid dalam pencarian, tuk kebenaran yang hakiki

Bunga-bunga di halaman, berselimutkan doa

Angin berbisikkan rindu, pada anak yang pergi menjauh

Namun kisahmu takkan padam, tetap berkobar abadi

Sebagai teladan bagi semua, tuk mencari ilmu dengan sepenuh dawuh.

Muhammad Ibrohim ulinnuha yang bercahaya

Nama indahmu terukir dalam kenangan yang takkan hilang

Pondok Ploso meratap, namun bangga dalam duka

Anak kecil yang syahid, dalam perjalanan pulang.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler