Bersuara Keras untuk Kubu Perubahan, Luhut Tak Setuju Pengganti Jokowi Rombak Program Pemerintah

- 25 Juli 2023, 16:39 WIB
Bersuara Keras untuk Kubu Perubahan, Luhut Tak Setuju Pengganti Jokowi Rombak Program Pemerintah
Bersuara Keras untuk Kubu Perubahan, Luhut Tak Setuju Pengganti Jokowi Rombak Program Pemerintah /maritim.go.id/

JAKARTA - Bersuara Keras untuk Kubu Perubahan, Luhut Tak Setuju Pengganti Jokowi Rombak Program Pemerintah.

Suara keras dilayangkan Luhut Binsar Pandjaitan atas komentar kelompok Koalisi Perubahan terkait program-program pemerintah ke depan usai Presiden Jokowi. 

Bagi Luhut, tidak mudah membuat perubahan apalagi langsung mengganti program pemerintah sebelumnya. 

Baca Juga: Benarkah Mau Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga? Begini Kata Luhut Pandjaitan

Luhut adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves). Ia menyentil calon pemimpin Indonesia setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencetuskan perubahan. Secara tegas dia menolak misi perubahan yang hendak diusung.

Satu-satunya bakal calon presiden (bacapres) yang menawarkan konsep dan misi perubahan jelang Pemilu 2024 adalah Anies Rasyid Baswedan dari Partai NasDem. Bahkan, kubu Anies tergabung dalam koalisi yang diberi nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Luhut Binsar menyinggung perihal ide yang ditawarkan KKP, dalam agenda CNBC Nickel Conference. Luhut menghadiri acara tersebut secara daring. Dia menegaskan tak setuju program-program Jokowi dirombak pada era kepemimpinan selanjutnya

"Jadi saya tidak setuju atau tidak setuju ketika orang mengatakan membuat perubahan, Anda tahu? Apa yang terjadi perubahan," kata Luhut, di Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juli 2023.

"Tapi yang ini proyek ini, keenam item yang saya paparkan. Itu lah program pemerintah. Siapa yang akan menjadi pemerintahan berikutnya? Mereka harus melakukan program ini," ujar Luhut.

Proyek pertama yang mesti dilanjutkan, kata Luhut, industrialisasi melalui hilirisasi untuk pertumbuhan dan ketahanan ekonomi. Kedua, digitalisasi di semua lini, sehingga menciptakan efektivitas dan efisiensi sambil mencegah korupsi.

Ketiga, kepemimpinan berikutnya perlu menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang terjangkau, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia yang terampil.

Keempat, infrastruktur dikembangkan untuk menyasar konektivitas orang, barang, dan juga laju informasi.

Kelima, ada proyek dekarbonisasi untuk mempercepat net zero emission, sambil menangkap peluang bisnis ekonomi hijau. Program terakhir, menciptakan 'adil' dan mengentaskan ketidaksetaraan sosial.

Luhut berbicara soal pengalaman pribadinya terkait perubahan. Menurut apa yang pernah dia alami, perubahan membutuhkan waktu yang tak sedikit. Sebaiknya, kata Luhut, pemerintahan selanjutnya cukup melanjutkan dan menyempurnakan apa yang sudah dibangun di era Jokowi.

"Pengalaman saya, saya butuh waktu lima tahun untuk memahami keseluruhan sistem untuk membangun ekosistem. Jadi menurut saya butuh waktu, bisa dibayangkan jika Anda mengatakan untuk mengubah sesuatu juga butuh waktu sebelum dia bisa menerapkannya," ujar Luhut.

"Jadi program ini kami hanya minta melakukan penyesuaian di sana-sini," katanya lagi.

Sebelumnya, ide perubahan disampaikan Anies Baswedan dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Minggu, 16 Juli 2023 lalu. Acara digelar sebagai upaya untuk mengirimkan pesan bahwa Indonesia akan meraih keadilan.

 

Ratusan ribu kader partai hadir dari seluruh wilayah di Tanah Air. Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan yang merupakan bakal calon presiden dari NasDem pun menyampaikan orasinya.

"Kami berkumpul di tempat ini dari seluruh lokasi di Indonesia untuk menyatakan bahwa kami ingin perubahan dan perbaikan untuk Indonesia," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Minggu, 16 Juli 2023.

Menurut Anies Baswedan, berkumpulnya kader NasDem tersebut pun bertujuan untuk menguatkan tekad, menunjukkan komitmen partai nasional, komitmen akan gerakan perubahan, dan komitmen akan restorasi Indonesia.

Selain itu, untuk menegakkan kembali pilar-pilar demokrasi, meluruskan arah bangsa, dan mengingatkan agar mengejar kembali janji-janji kemerdekaan.

"Inilah perjuangan Partai NasDem yang konsisten, bukan perjuangan sederhana, melainkan ini perjuangan yang amat besar, perjuangan yang mengikhtiarkan yang lebih adil," ujarnya.***

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x