BERITA BANTUL - Punya toko adalah kebangggan, sekecil apapun. Karena itu adalah usaha mandiri. Usaha keras tentu harus dilakukan, jangan pernah putus asa.
Usaha atau ikhtiar adalah wilayah manusiawi. Tapi jangan lupa berdoa, karena Tuhan suka kepada hamba-Nya yang selalu memohon kepada-Nya.
Melalaikan doa sangat bahaya, karena bisa terjebak dalam kesombongan. Merasa apa yang diraih semata hasil karyanya sendiri.
Baca Juga: Kisah Kewalian Mbah Malik Purwokerto Diungkap Habib Luthfi Bin Yahya
Untuk itu, sebagaimana yang dikutip BeritaBantul.com dari laman YouTube Dunia Islami, dijelaskan bahwa Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan Jawa Timur KH Abdul Ghofur memberikan ijazah doa agar toko ramai, laris manis, dan dagangan ludes semua.
"Saat kamu punya toko, agar tokonya laris, bagaimana caranya? Ini doa agar warung dan tokonya laku keras. Ini doa yang sudah diuji coba," tegas Kiai Ghofur.
Bagaimana caranya?
Kiai Ghofur menjelaskan langkah-langkahnya.
Pertama, tulislah 50 huruf waw (و), harus lubang lingkaran wawunya, karena itu untuk tempatnya doa. Sebab suwuk butuh wadah, sama seperti vitamin butuh kapsul. Wadah doanya wawu ditulis 50 kali jangan sampai terhapus lubangnya.
Kedua, tulisan huruf waw itu dituliskan di kertas. Jangan sampai sampai terhapus lubang huruf wawu ya, karena itu jadi matanya doa. Ini sesuai yang ditegaskan Nabi Ibrahim.