Network
BERITA BANTUL - Bersatunya dua hati dalam ikatan pernikahan memang menjadi mimpi setiap insan manusia. Menjalin bahtera rumah tangga merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW.
Sebelum memasuki jenjang pernikahan terlebih dahulu kita harus siap secara mental dan juga membutuhkan persiapan yang matang. Karena dalam membina rumah tangga tidak hanya bermodal cinta tetapi juga kematangan dalam berpikir dan menjalin relasi.
Menjalankan bahtera rumah tangga juga memiliki satu tujuan yang mulia yakni mendapatkan ridho dari Allah SWT. Oleh karena itu dalam menjalin suatu hubungan rumah tangga harus ada kerjasama yang baik anatara suami dan istri.
Baca Juga: Hanya Orang Hina yang Menghinakan Perempuan, Nabi Beri 4 Kunci Surga Khusus Perempuan
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari akun facebook Ustadz Ma’ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Ustadz Ma’ruf Khozin membuat perumpamaan apabila sebuah kendaraan bermotor yang kita ambil adalah dua komponen saja, mesin dan setir.
Jika masing-masing berjalan baik, mesin motor menyala dan setir bisa berputar. Maka kendaraan akan melaju dengan baik.
Jika motor melaju dengan baik maka akan mudah mengantarkan sampai tujuan. Jika masing-masing tidak berjalan dengan benar maka akan mengalami macet, bahkan rusak dan tidak bisa mengantarkan sampai tujuan.
Ustadz Ma’ruf Khozin menegaskan, begitu juga pernikahan berlaku demikian. Bila masing-masing suami dan istri menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing tentu akan tercapai sakinah, mawadah, warahmah.
Saya menemukan tipe suami dan istri yang lebih banyak melakukan kewajiban dan tidak menuntut banyak atas haknya masing-masing (suka mengalah) ternyata rumah tangganya lebih harmonis.
