Ketiga,bacakan Fatihah sebanyak 49 kali.
Keempat, setiap selesai baca “Walad Dhollin” tiupkan 3 kali kepada pakaian anak yang sudah disiapkan.
"Seumpama punya anak yang nakalnya setengah mati. Wes, kalau sudah main judi tidak bisa dibilangi. Itu kalau ingin menyembuhkan, tidak usah didukunkan, didukuni sendiri saja," tegas Kiai Ghofur.
Baca Juga: Kisah Kewalian Mbah Malik Purwokerto Diungkap Habib Luthfi Bin Yahya
Bagi Kiai Ghofur, celana dalam atau kutang yang disiapkan itu menjadi remot orang tua.
"Sempaknya anak kalian, dipegang yang erat untuk jadi remotnya. Tahu remotnya? Makanya semua bisa berjalan pakai remot. Ibaratkan megang anaknya seperti memegang sempak itu," lanjut Kiai Ghofur.
Tapi, lanjut Kiai Ghofur, pakaian anak itu dicuci dulu biar tidak ada baunya.
"Ulang-ulang paling sedikit 3 malam, apalagi kalau sampai 7 malam. Paling-paling cuma 5 menit saja kok, tidak sampai 10 menit," tegas Kiai Ghofur.
Baca Juga: Bumi Menjerit Saat Kamu Tidur Usai Shalat Subuh, Ini Rahasianya
Sebagaimana juga dikutip BeritaBantul.com dari kitab 'Shafwatut Tafasir' yang diterbitkan Darul Kutub Al-Islamiyah, Jakarta, tahun 1999, juz I, halaman 24, Syekh Muhammad Ali As-Shabuni menjelaskan bahwa kandungan Surat Al-Fatihah ini mencakup tujuan asasi Al-Qur’an.