Sebelum Hindu, Agama Apa yang Dianut oleh Penduduk di Nusantara Ini? Begini Penjelasannya

- 26 Oktober 2022, 21:50 WIB
Sebuah agama yang diyakini banyak dipeluk penduduk Nusantara sebelum Hindu
Sebuah agama yang diyakini banyak dipeluk penduduk Nusantara sebelum Hindu /

Baca Juga: Dua Ras Utama di Kepulauan Nusantara: Austronesia dan Melanesia

Penduduk Nusantara ini di zaman Pleistosen akhir sudah mengenal peradaban, termasuk yang berkaitan dengan agama.

Semua aktivitas ekonomi dan budaya sejak zaman batu sampai zaman logam menunjukkan pada tanda-tanda adanya hubungan integral antara kebudayaan dengan agama.

Terkhusus orang Jawa, mereka meyakini bahwa penganjur agama ini adalah Dahyang Semar, putra Sanghyang Wungkuhan keturunan Sanghyang Ismaya.

Semar ini berasal dari benua yang tenggelam akibat banjir besar hingga akhirnya dia dan pengkutnya mengungsi ke Pulau Jawa.

Baca Juga: Rahasia Nusantara, Membentang dari Barat ke Timur Sejauh 5000 KM dan dari Utara ke Selatan Sejauh 2000 KM

Keyakinan atau agama ini disebut Kapitayan. Sebagaimana yang disebutkan Muhammad Sulton Fatoni yang mengutip Agus Sunyoto, secara sederhana Kapitayan dapat digambarkan sebagai suatu ajaran keyakinan yang memuja sesembahan utama yang disebut Sanghyang Taya, yang bermakna “hampa”, “kosong”.

Taya bermakna pula “Yang Absolut”, yang tidak bisa dipikir dan dibayang-bayangkan, tidak bisa didekati dengan pancaindra.

Orang Jawa kuno mendefinisikan Sanghyang Taya dalam satu kalimat, “tan kena kinaya ngapa” yang artinya “tidak bisa direka-reka keberadaan-Nya.

Dalam menjalankan pelbagai ritualnya, para penganut Kapitayan beribadah menyembah Sanghyang Taya di sebuah tempat yang dinamakan sanggar.

Halaman:

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x