BERITA BANTUL - Ada dua ras utama di Kepulauan Nusantara, yakni ras Austronesia dan ras Melanesia.
Kajian antropologi memberikan gambaran jelas bahwa Kepulauan Nusantara dihuni ribuan tahun yang melahirkan kebudayaan yang melimpah dan unik.
Ras utama di Kepulauan Nusantara yang dihuni ras Austronesia dan ras Melanesia menjadi catatan khusus dalam antropologi.
Dijelaskan, bahwa dalam kajian antropologi ragawi, Bangsa Nusantara memiliki sejarah yang sangat panjang.
Eugene Dubois, penemu fosil manusia purba yang disebut Pithecanthropus Erectus, yang disusul temuan Homo Mojokertensis, Meganthropus Paleojavanicu, Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis menunjuk rentangan waktu antara 1.000.000—12.000 tahun yang silam Nusantara sudah dihuni manusia.
Menurut kajian Harry Widianto dalam Mata Rantai itu Masih Putus, keberadaan Homo Sapiens sebagai manusia modern yang serentak muncul di bumi sekitar 40.000 tahun lalu, sangat berbeda susunan morfologinya dengan Homo Erectus.
Berdasar perbedaan morfologi Homo Sapiens yang hidup 40.000 tahun lalu dengan Homo Erectus yang hidup antara 300.000–200.000 tahun lalu, disimpulkan bahwa Homo Sapiens bukanlah perkembangan evolutif dari Homo Erectus.
Baca Juga: 7 Bukti Pengaruh Islam dari Arab di Nusantara
Menurut data Lembaga Eijkman, Homo Erectus yang hidup di Pulau Jawa antara 1.000.000–100.000 tahun lalu telah punah.