BERITA BANTUL – Kematian Gus Dur begitu fenomenal. Begini alasannya dari perspektif sufisme.
Gus Dur, selain sebagai mantan presiden di negeri ini, juga seorang ulama dan cendekiawan.
Gagasan-gagasannya pun banyak menginspirasi masyarakat lintas agama di Indonesia.
Yang paling tampak dari gagasannya adalah mencintai manusia sehingga mengantarkannya pada gelar Bapak Pluralisme Indonesia.
Baca Juga: Gus Dur Itu Tak Sekadar Mewacanakan Pluralisme tetapi Mengamalkannya; Dia Mengasihi Umat Manusia
Haul (peringatan kematian) Gus Dur diselenggarakan di mana-mana, di banyak tempat di negeri ini.
Tempat peristirahatan abadinya di Tebuireng, Jombang, diziarahi ribuan orang setiap hari.
Para peziarah pun bukan hanya dari masyarakat muslim, melainkan juga dari berbagai umat beragama dan kepercayaan.
Mereka semua mencintai Gus Dur, baik saat masih ada maupun sesudah tiada. Mereka mendoakannya.