Kematian Gus Dur Begitu Fenomenal, Begini Alasannya dari Perspektif Sufisme

- 9 Desember 2022, 21:36 WIB
Kematian Gus Dur begitu fenomenal, mengapa?
Kematian Gus Dur begitu fenomenal, mengapa? /Tangkap layar YouTube Matahatipemuda/Diolah Berita Bantul/

Baca Juga: Gus Dur Rela Menanggung Luka yang Ditorehkan oleh Mereka yang Membenci, Siapakah Mereka Itu?

Masih saja ada yang bertanya, “Mengapa kematian Gus Dur begitu fenomenal?”

Dalam perspektif sufisme, meski boleh jadi banyak orang yang tak setuju dan menganggapnya berlebihan, berikut ini adalah jawabannya.

Kematian Gus Dur begitu fenomenal itu karena memang Gus Dur mencintai manusia, makhluk Tuhan yang paling dihormati-Nya.

Mencintai manusia pada hakikatnya mencintai Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan pun mencintainya.

Baca Juga: Tarekat Apa yang Diamalkan Gus Dur? Beginilah Jalan Spiritual yang Ditempuhnya

Jika Tuhan mencintai hamba-Nya, maka bukan hanya makhluk-Nya di bumi yang mencitainya, makhluk-Nya di langit pun turut mencintainya pula.

Disebutkan kata-kata Tuhan dalam bahasa Nabi Muhammad saw. (Hadis Qudsi):

إِنَّ اللهَ اِذَا اَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيْلَ .فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيْلُ. ثُمَّ يُنَادِى مَنْ فِى السَّمَاءِ فَيَقُوْلُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوْهُ فَيُحِبُّهُ اَهْلُ السَّمَاءِ قَالَ فَيُوْضَعُ لَهُ الْقَبُوْلُ فِى الْاَرْضِ.

Sungguh, jika Tuhan mencintai hamba-Nya, Dia memanggil Jibril. Tuhan mengatakan, “Aku mencintai fulan, maka cintailah dia.” Lalu Jibril mencintainya. Jibril memanggil penghuni langit. Kepada mereka Jibril mengatakan, “Tuhan mencintai fulan, maka cintailah dia.” Lalu para penghuni langit mencintainya. Maka dia dicintai para penghuni bumi.

Halaman:

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah