Tata Cara Berdoa di Makam Para Nabi dan Para Ulama

- 10 Desember 2022, 21:48 WIB
Tata Cara Berdoa di Makam Para Nabi dan Para Ulama
Tata Cara Berdoa di Makam Para Nabi dan Para Ulama /facebook/makruf.khozin/

DOA - Tata Cara Berdoa di Makam Para Nabi dan Para Ulama.

Doa di makam para Nabi dan para wali menjadi tradisi yang dijalani umat Islam ahlussunnah wal jamaah di berbagai penjuru dunia. 

Di Indonesia, makam para wali dan orang sholeh kerap diziarahi sepanjang waktu, bahkan makam wali songo tidak pernah sepi peziarah. 

Baca Juga: Keistimewaan Alfiyah Ibnu Malik dalam Karomah KH Muhammadun Pondowan Pati

Masih ada yang meragukan, bahkan menyalahkan praktik berdoa di makam para Nabi dan para wali. 

Para Nabi dan para wali, juga orang-orang shaleh, dijadikan wasilah/perantara oleh umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT. 

Bagaimana sebenarnya Tata Cara Berdoa di Makam Para Nabi dan Para Ulama? 

Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, KH Ma'ruf Khozin menjelaskan bahwa Syekh Asy-Syaukani (1255 H/1839 M), salah satu ulama yang tidak mengikatkan diri pada Mazhab tertentu di bidang fikih, ternyata membolehkan tawassul dan berdoa di makam para ulama.

"Beliau memiliki banyak kitab, baik kumpulan takhrij hadis, syarah hadis, thabaqat ulama hingga kumpulan zikir. Kitab terakhir ini bernama Tuhfah Adz-Dzakirin," tegas Kiai Ma'ruf yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur.

Baca Juga: Keistimewaan KH Mahrus Aly Lirboyo, Ulama Kharismatik yang Rendah Hati

Dijelaskan juga, bahwa di dalam kitab Tuhfah Adz-Dzakirin itu, Syekh Asy-Syaukani menjelaskan berikut ini:

ﻭﻳﺘﻮﺳﻞ ﺇﻟﻰ اﻟﻠﻪ ﺑﺄﻧﺒﻴﺎﺋﻪ ﻭاﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ

Seseorang boleh bertawasul kepada Allah dengan para Nabi dan orang-orang saleh (Tuhfah Adz-Dzakirin, 55).

Kiai Ma'ruf juga menjelaskan, bahwa di kitab tersebut, Syekh Asy-Syaukani menjelaskan tempat-tempat yang dianjurkan untuk berdoa karena diberi keberkahan sehingga mustajab saat berdoa.

Dimana tempat-tempat istimewa untuk berdoa itu? Simak penjelasan KH Ma'ruf Khozin berikut ini.

1. Doa di Makam Para Nabi.

(ﻭﻋﻨﺪ ﻗﺒﻮﺭ اﻷﻧﺒﻴﺎء) ﻭﻭﺟﻪ ﺫﻟﻚ ﻣﺰﻳﺪ اﻟﺸﺮﻑ ﻭﻧﺰﻭﻝ اﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭﻗﺪ ﻗﺪﻣﻨﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﺴﺮﻱ ﺑﺮﻛﺔ اﻟﻤﻜﺎﻥ ﻋﻠﻰ اﻟﺪاﻋﻲ ﻛﻤﺎ ﺗﺴﺮﻱ ﺑﺮﻛﺔ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ اﻟﺬاﻛﺮﻳﻦ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺩﺧﻞ ﻓﻴﻬﻢ ﻣﻤﻦ ﻟﻴﺲ ﻫﻮ ﻣﻨﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﻳﻔﻴﺪﻩ ﻗﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻫﻢ اﻟﻘﻮﻡ ﻻ ﻳﺸﻘﻰ ﺑﻬﻢ ﺟﻠﻴﺴﻬﻢ

"Penjelasannya, karena memiliki tambahan kemuliaan dan turunnya berkah.

Telah kami sampaikan bahwa keberkahan tempat bisa berdampak pada orang yang berdoa, sama seperti keberkahan orang saleh yang zikir kepada Allah berdampak kepada orang yang ada di dalamnya padahal tidak ikut zikir, sebagaimana dalam hadis Nabi shalallahu alaihi wasallam:

"Mereka adalah kaum yang tidak mencelakai orang yang duduk bersamanya." (HR Bukhari)

Baca Juga: Kematian Gus Dur Begitu Fenomenal, Begini Alasannya dari Perspektif Sufisme

2. Doa di Makam Ulama.

(ﻗﻮﻟﻪ ﻭﺟﺮﺏ اﺳﺘﺠﺎﺑﺔ اﻟﺪﻋﺎء ﻋﻨﺪ ﻗﺒﻮﺭ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ) ﺃﻗﻮﻝ ﻭﺟﻪ ﻫﺬا ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎﻩ ﻫﻬﻨﺎ ﻭﻓﻴﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻭﻟﻜﻦ ﺫﻟﻚ ﺑﺸﺮﻁ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻨﺸﺄ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻣﻔﺴﺪﺓ ﻭﻫﻲ ﺃﻥ ﻳﻌﺘﻘﺪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﻴﺖ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ اﻋﺘﻘﺎﺩﻩ ﻛﻤﺎ ﻳﻘﻊ ﻟﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﻌﺘﻘﺪﻳﻦ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﻮﺭ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻗﺪ ﻳﺒﻠﻐﻮﻥ اﻟﻐﻠﻮ ﺑﺄﻫﻠﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺷﺮﻙ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻓﻴﻨﺎﺩﻭﻧﻬﻢ ﻣﻊ اﻟﻠﻪ ﻭﻳﻄﻠﺒﻮﻥ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻄﻠﺐ ﺇﻻ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻭﻫﺬا ﻣﻌﻠﻮﻡ ﻣﻦ ﺃﺣﻮاﻝ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ اﻟﻌﺎﻛﻔﻴﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﻘﺒﻮﺭ ﺧﺼﻮﺻﺎ اﻟﻌﺎﻣﺔ اﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﻔﻄﻨﻮﻥ ﻟﺪﻗﺎﺋﻖ اﻟﺸﺮﻙ

Sudah terbukti doa dikabulkan di dekat makam para ulama. Penjelasannya sama seperti sebelumnya.

Namun ada syarat, yakni tidak menimbulkan mafsadah. Yaitu keyakinan terhadap mayit dalam hal-hal yang tidak boleh diyakini, seperti yang terjadi pada pemilik keyakinan terhadap kuburan.

Mereka terkadang berlebihan dengan pemilik kubur yang mengarah kepada syirik. Mereka menyeru kepada orang-orang saleh bersama seruan kepada Allah dan meminta kepada mereka sesuatu yang tidak diminta kecuali kepada Allah.

Ini dapat diketahui dari orang-orang yang berdiam diri di kuburan, khususnya orang awam yang tidak memahami kesamaran syirik (Tuhfah Adz-Dzakirin, 74).

Baca Juga: Tiap Minggu Sekali, Mbah Liem Klaten Ngaji Kepada Waliyullah Mbah Muhammadun Pondowan Naik Sepeda Onthel

Bagaimana dengan orang yang ziarah sambil menyeru kepada orang saleh di dekat makamnya?

Menurut Kiai Ma'ruf Khozin, menyeru atau memanggil nama para ulama yang diamalkan oleh Nahdliyyin bukan meyakini dapat mengabulkan doa dan memenuhi permintaan.

Tapi meyakini hanya Allah yang mengabulkan. Memangnya ada dalil bahwa arwah para ulama bisa mendoakan?

Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa diantara hadis yang lebih ringkas tentang doa dari keluarga yang sudah wafat untuk keluarga yang masih hidup adalah:

قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ الأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْراً اسْتَبْشَرُوا بِهِ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا

Sabda Nabi: “Sungguh amal kalian dilaporkan pada keluarga dan kawan yang sudah mati. Jika mereka melihat yang baik maka mereka bahagia. Jika melihat amal yang buruk mereka berdoa: “Ya Allah. Jangan matikan mereka hingga Engkau memberi hidayah kepada mereka seperti Engkau memberi hidayah kepada kami” (HR Ahmad. Ada juga hadis lain diriwayatkan oleh Ibnu Mubarak dan Syekh Albani menilai sahih).

Baca Juga: Kisah Kewalian Kiai Hamid Pasuruan, Sangat Akrab dengan Syekh Abdul Qadir Al Jailani

 

Demikian keterangan Tata Cara Berdoa di Makam Para Nabi dan Para Ulama yang dikutip dari status KH Ma'ruf Khozin di facebook pribadinya yang diunggah pada 4 Desember 2022.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah