Detik-detik Sangat Mengharukan Pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah

19 Juli 2022, 17:33 WIB
Ilustrasi: Detik-detik Sangat Mengharukan Pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah /pixabay/

BERITA BANTUL - Detik-detik sangat mengharukan pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah SAW.

Kisah pernikahan para penghulu surga yang jadi teladan umat sepanjang jaman. Rasulullah langsung dapat titah dari langit. 

Sangat mengharukan proses pernikahan Imam Ali dan Sayyidah Fatimah, karena kelak melahirkan tokoh besar sepanjang sejarah Islam, bahkan hingga sekarang.

Baca Juga: Imam Ali Berjalan Kaki Telanjang Jarak 450 KM untuk Menyusul Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah

Dikisahkan, setelah bertemu dengan Abu Bakar Ash Shiddiq, Imam Ali bin Abi Thalib punya keyakinan untuk bertemu Rasulullah untuk meminang putrinya, Fatimah.

Abu Bakar datang memberikan dorongan kuat kepada Imam Ali juga perintah dari Rasulullah SAW. 

Makanya, usai pertemuan Abu Bakar tersebut, beberapa waktu kemudian, Imam Ali datang menghadap Rasulullah yang ketika itu sedang berada di tempat kediaman Ummu Salmah. 

Mendengar pintu diketuk orang, Ummu Salmah bertanya kepada Rasulullah: "Siapakah yang mengetuk pintu?"

Rasulullah menjawab: "Bangunlah dan bukakan pintu baginya. Dia orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, dan ia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya!"

Baca Juga: Rahasia Warga Mesir Sangat Mencintai Sayyidah Zainab Cucu Rasulullah

Jawaban Nabi Muhammad itu belum memuaskan Ummu Salmah.

Ia bertanya lagi: "Ya, tetapi siapakah dia itu?"

"Dia saudaraku, orang kesayanganku!" jawab Nabi Muhammad.

Tercantum dalam banyak riwayat, bahwa Ummu Salmah di kemudian hari mengisahkan pengalamannya sendiri mengenai kunjungan Imam Ali kepada Nabi Muhammad itu:

"Aku berdiri cepat-cepat menuju ke pintu, sampai kakiku terantuk-antuk. Setelah pintu kubuka, ternyata orang yang datang itu ialah Ali bin Abi Thalib. Aku lalu kembali ke tempat semula.

Ia masuk, kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh Rasulullah.

Ia dipersilakan duduk di depan beliau. Ali bin Abi Thalib menundukkan kepala, seolah-olah mempunyai maksud, tetapi malu hendak mengutarakannya.

Baca Juga: Rahasia Tangisan Terakhir Sayyidina Husein Saat Melihat 3 Ribu Tentara Musuh dalam Tragedi Karbala

Rasulullah mendahului berkata: "Hai Ali nampaknya engkau mempunyai suatu keperluan. Katakanlah apa yang ada dalam fikiranmu. Apa saja yang engkau perlukan, akan kau peroleh dariku!"

Mendengar kata-kata Rasulullah yang demikian itu, lahirlah keberanian Ali bin Abi Thalib untuk berkata:

"Maafkanlah, ya Rasul Allah. Anda tentu ingat bahwa anda telah mengambil aku dari paman anda, Abu Thalib dan bibi anda, Fatimah binti Asad, di kala aku masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa.

Sesungguhnya Allah telah memberi hidayat kepadaku melalui anda juga. Dan anda, ya Rasul Allah, adalah tempat aku bernaung dan anda jugalah yang menjadi wasilahku di dunia dan akhirat.

Setelah Allah membesarkan diriku dan sekarang menjadi dewasa, aku ingin berumah tangga; hidup bersama seorang isteri.

Baca Juga: Tak Ingin Ada Darah di Madinah, Sayyidina Husein Temui Ajal Demi Kebenaran yang Disuratkan Jibril

Sekarang aku datang menghadap untuk melamar puteri anda, Fatimah. Ya Rasul Allah, apakah anda berkenan menyetujui dan menikahkan diriku dengan dia?"

Ummu Salmah melanjutkan kisahnya:

"Saat itu kulihat wajah Rasulullah nampak berseri-seri. Sambil tersenyum beliau berkata kepada Ali bin Abi Thalib:

"Hai Ali, apakah engkau mempunyai suatu bekal maskawin?'' .

"Demi Allah", jawab Ali bin Abi Thalib dengan terus terang, "Anda sendiri mengetahui bagaimana keadaanku, tak ada sesuatu tentang diriku yang tidak anda ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta."

"Tentang pedangmu itu," kata Rasulullah menanggapi jawaban Ali bin Abi Thalib, "engkau tetap membutuhkannya untuk melanjutkan perjuangan di jalan Allah.

Baca Juga: Rahasia Kemuliaan Sayyidina Husein Cucu Rasulullah yang Membuat Yahudi Terkagum-kagum

Dan untamu itu engkau juga butuh untuk keperluan mengambil air bagi keluargamu dan juga engkau memerlukannya dalam perjalanan jauh.

Oleh karena itu aku hendak menikahkan engkau hanya atas dasar maskawin sebuah baju besi saja.

Aku puas menerima barang itu dari tanganmu.

Hai Ali engkau wajib bergembira, sebab Allah 'Azza wajalla sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi!"

Demikian versi riwayat yang diceritakan Ummu Salmah RA.

Setelah segala-galanya siap, dengan perasaan puas dan hati gembira, dengan disaksikan oleh para sahabat, Rasul Allah s.a.w. mengucapkan kata-kata ijab kabul pernikahan puterinya:

Baca Juga: LANGIT IKUT MENANGIS, Perkataan Terakhir Sayyidah Zainab Saat Kepala Sayyidina Husein Terpenggal

"Bahwasanya Allah SAWT memerintahkan aku supaya menikahkan engkau Fatimah atas dasar maskawin 400 dirham (nilai sebuah baju besi). Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal itu."

"Ya, Rasulullah, itu kuterima dengan baik," jawab Ali bin Abi Thalib dalam pernikahan itu.

Jawaban Imam Ali penuh getaran yang dahsyat. 

Demikian Detik-detik Sangat Mengharukan Pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah SAW.

Keterangan tersebut dikutip dari buku 'Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib' karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Islam tahun 1981.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler