Kesedihan Sayyidah Zainab Cucu Rasulullah Saat Jadi Saksi Terpenggalnya Kepala Sayyidina Husein

- 9 Juli 2022, 10:35 WIB
Zainab cucu Rasulullah jadi saksi tragis peristiwa Karbala yang menimpa Sayyidina Husein
Zainab cucu Rasulullah jadi saksi tragis peristiwa Karbala yang menimpa Sayyidina Husein /afcebook/udin/

BERITA BANTUL - Kesedihan Sayyidah Zainab Cucu Rasulullah jadi saksi terpenggalnya kepala Sayyidina Husein bin Ali.

Sayyidah Zainab cucu Rasulullah adalah saudara Sayyidina Husein. Sama-sama lahir orang tua mulia, yakni Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali.

Saat terjadi tragedi Karbala di mana kepala Sayyidina Husein dipenggal, Sayyidah Zainab jadi saksi langsung dan merasakan kesedihan yang mendalam. 

Baca Juga: Kisah Air Mata Yazid bin Muawiyah Saat Terpenggalnya Kepala Sayyidina Husein Cucu Rasulullah

Nama Sayyidah Zainab diberi langsung oleh kakeknya, Rasulullah SAW. Pemberian nama Zainab itu untuk mengenang putri Rasulullah yang meninggal karena dilukasi kaum kafir usai perang Badar. 

Sayyidah Zainab putri Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali juga lahir dengan penuh kecerdasan, kedermawanan, dan kebeningan hati. Meniru jejak leluhurnya, yakni Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana dilansir dari catatan Hilma Rosyida Ahmad, Mesir, dijelaskan bahwa sosok Sayyidah Zainab adalah perempuan agung yang kuat di tengah kesedihan yang sangat dahsyat.

Kesedihan yang dahsyat itu tak lain adalah tragedi Karbala di mana kepala Sayyidina Husein dipenggal oleh tentara Yazid bin Muawiyah.

"Kalau kamu kumpulkan kesedihan yang ada di muka bumi, maka semua kesedihan itu tidak sebanding dengan yang dirasakan oleh Sayyidah Zainab," tegasnya.

Baca Juga: Sayyidah Zainab binti Ali, Cucu Rasulullah yang Cerdas dan Dermawan

Ini kisah kesedihan Sayyidah Zainab yang luar biasa itu.

1. Kehilangan kakek, manusia paling mulia.

2. Kehilangan ibu, perempuan terbaik, yakni Sayyidah Fatimah.

3. Kehilangan ayah, seorang yang hebat dan mulia, seorang yang mengumpulkan kecerdasan politik dan perang.

4. Kehilangan saudara tercinta, yaitu Sayyidina Hasan yang dibunuh dengan racun.

5. Kehilangan saudara kedua, Sayyidina Husein yang dibunuh dalam suatu pembantaian keji yang membunuh juga semua laki-laki dari kalangan keluarga Nabi (ahlil bait) yang hanya menyisakan Sayyidina Ali Zainal Abidin yang saat itu sedang sakit.

Setelah lepas dari pembantaian, Sayyidah Zainab dan semua keluarga Nabi yang perempuan digiring berjalan kaki menuju Damaskus.

Baca Juga: Pengusaha Batubara Takjub Melihat Semua Lemari di Rumah Abah Guru Sekumpul Berisi Uang

Sayyidah Zainab juga dengan tegar berhadapan para pelaku kejahatan itu.

Kemudian Sayyidah Zainab kembali ke Madinah Al Munawwarah, tapi kemudian diminta keluar oleh penguasa.

Sayyidah Zainab dan keluarganya menuju Mesir, disambut bahagia oleh semua umat Islam di Mesir.

Di Mesir, beliau menempati kediaman wali kota, sementara wali kota sendiri, Sayyidina Maslamah bin Makhlad radhiyallahu 'anhu memilih tinggal di gubuk.

Dari kediaman wali kota itulah, Sayyidah Zainab berkarya, mengajar, mengasuh anak-anak yatim, menyantuni kaum lemah, dan menjadi penasehat penguasa.

Beliau adalah ibunda warga Mesir yang sangat berterima kasih dengan kebaikan warganya. Beliau selalu mendoakan kedamaian dan ketentraman.

Baca Juga: Seorang Wali yang Siang Puasa dan Malam Tahajud Setara Derajatnya dengan Orang Ini Kata Gus Baha

Makanya warga Mesir dengan bangga berkata:

"Mesir itu dijaga berkat ahli al-Bait"

"Mesir itu dicintai al-Habib Nabi Muhammad SAW, makanya 2 cucu kesayangan beliau dititipkan pada kami".

Itulah ketegaran sosok Sayyidah Zainab cucu Rasulullah. Walaupun menjadi saksi atas wafatnya Sayyidina Husein yang sangat memilukan, ia tetap tegar dan melanjutkan risalah Islam yang diwariskan kakeknya, Rasulullah. 

Kisah tersebut dikutip dari catatan Hilma Rosyida Ahmad Mesir di facebook pribadinya yang diunggah pada 13 Juni 2021.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x