Gus Dur Ngaji Hikam Kepada Waliyullah Mbah Dalhar Watucongol Gunungpring

25 Mei 2022, 17:11 WIB
Gus Dur Ngaji Hikam Kepada Waliyullah Mbah Dalhar Watucongol Gunungpring /kolase facebook/irfan/

BERITA BANTUL - Mbah Dalhar Watucongol Magelang adalah sosok waliyullah yang masyur dari Magelang Jawa Tengah.

Waliyullah yang dimakamkan di Gunungpring itu menjadi salah satu guru KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat ngaji di Tegalrejo.

 

Kitab Hikam dibawa Gus Dur dan mendapatkan pencerahan spiritual yang dahsyat dari waliyullah Gunungpring tersebut. 

Baca Juga: 2 Tahun Belajar di Tegalrejo, Gus Dur Dapat Ilmu Kelas Tinggi dari KH Chudlori

Dikutip dari buku 'Ensiklopedi Abdurrahman Wahid', dijelaskan saat mengaji di Tegalrejo Magelang, Gus Dur juga mengaji kitab Hikam kepada Kiai Dalhar Watucongol.

Disebutkan, cerita Gus Dur belajar kitab Hikam ini bersumber dari Kholish Muzakki yang mendapat cerita dari keluarga yang dulu satu kamar dengan Gus Dur di Tegalrejo.

"Gus Dur juga pernah berguru kepada Kiai Dalhar dalam bidang tasawuf, Gus Dur mengaji kepada beliau kitab al-Hikam yang merupakan kitab yang sangat berpengaruh pada pola kesufian Gus Dur," ceritanya.

Akan tetapi menurut Gus Yusuf Chudlori, Gus Dur itu ngalap tabaruk dengan Kiai Dalhar, dan itu dikatakan ketika Gus Dur mondok di Tegalrejo, Magelang.

Baca Juga: Pidato 5 Menit hanya Diterjemahkan 1 Kata, Diplomat AS Takluk di Tangan Pejabat China Kata Gus Dur

Dalam penjelasan Kiai Nur Khalik Ridwan, Kiai Dalhar menurut masyarat pesantren diyakini sebagai wali, dan makamnya ada di Gunungpring di dekat Raden Santri.

Kiai Dalhar juga seorang mursyid tarekat Sadziliyah. Kepada Mbah Dalhar ini pula, Gus Miek berguru dengan penuh khidmat.

Gus Miek, dalam wasilah dzikir surat al-Fatihah seratus kali di kalangan Dzikrulo Ghofilin, salah satu wasilahnya juga ditujukan kepada Mbah Dalhar Watucongol.

Selain kepada Kiai Dalhar, Gus Dur kemudian juga ngalap barokah al-Hikam kepada Kiai Imam Sarang.

Baca Juga: Gus Dur Dibentak Istri Protokol Istana, Kisah Lucu dan Menggemaskan

Disebutkan juga bahwa berdasarkan informasi dari Kiai Muslih, alumni Sarang, Gus Dur sempat ngaji kepada Mbah Imam Kholil Sarang.

Dari Kiai Dalhar, juga menurut cerita Kholis Muzakki yang mendapat cerita dari saudaranya yang pernah satu kamar dengan Gus Dur ketika di Tegalrejo, Gus Dur memperoleh Ijazah Dalail.

Dikisahkan juga dari Kiai Nu’man (yang mimpin JQH zaman PBNU dipegang Gus Dur), yang menurut ceritanya Gus Dur pernah bercerita kepadanya bahwa ketika nyantri di Tegalrejo, dia mengamalkan riyadhoh dan tirakat yang diajarkan Kiai Chudlori.

Sementara detil tirakat di pesantren Tegalrejo diceritakan oleh Bambang Pranowo dalam buku Islam Jawa, di antaranya, santri harus berpuasa Ya man Huwa, yang selama 41 hari; dan Yaman Huwa itu (rangkaian doa yang diawali Ya Man Huwa) harus dibaca.

Baca Juga: Kiai Sakti Probolinggo yang Membuat Gus Dur Tertawa Saat Pimpin Rapat, Ini Kisah Uniknya

Sementara juga dari cerita Kiai Nu’man, Gus Dur bercerita bahwa dia diajarkan untuk ngrowot oleh Kyai Chudlori.

Menurut Bambang Pranowo, wirid Hizib yang diamalkan di pesantren Tegalrejo Hizib Ghozali, dimana santri kelas Alfiyah diwajibkan mengamalkan Hizib ini, dengan puasa 7 hari, dan membaca Hizib ini minimal 7 sampai 41 kali setelah itu.

Menurut cerita Kiai Nu’man juga, Hizib Ghozali ini dibaca Gus Dur bukan hanya ketika di pesantren saja, tetapi juga ketika sudah tidak di pesantren.

Bagi mereka yang sudah pernah menamatkan riyadhoh dalam ilmu-ilmu hikmah, tentu, pembacaan itu setelah riyadhoh, seiring waktu berjalan, menyesuaikan kondisi dan keadaan, bisa duduk, berjalan, berbaring, dan lain-lain.

Baca Juga: Kisah Gus Dur Perintahkan Kiai Ghofur Sunan Drajat Panjat Pohon Kelapa, Ini Rahasianya

Hal ini biasa dilakukan oleh mereka yang jalan hidupnya mengurusi umat, menyebarkan ilmu, dan melakukan perubahan sosial.

Cara berdzikir dari wadzifah-wadzifah wiridnya bisa dilakukan menurut kondisinya itu.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler