Direktur DIKTIS Kemenag RI Prof Zainul Hamdi Ternyata Pengagum Jack Ma Orang Terkaya di Tiongkok

4 Januari 2023, 23:27 WIB
Guru Besar yang Terpukau dengan Jack Ma, Prof Zainul Hamdi Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI /UINTulungagung/

TOKOH - Direktur DIKTIS Kemenag RI Prof Zainul Hamdi Ternyata Pengagum Jack Ma Orang Terkaya di Tiongkok.

Ucapan selamat dan sukses mengalir deras atas dilantiknya Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Ternyata Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu ternyata sosok pengagum berat atas Jack Ma, orang terkaya di Tiongkok.  

Baca Juga: Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI, Ini Profil Professor Ahmad Zainul Hamdi UIN Sunan Ampel Surabaya

Pelantikan dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 4 Januari 2023.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas yang langsung melantik berpesan agar yang dipilih untuk menduduki jabatan ini bukan sekedar formalitas saja.

"Untuk menjalankan amanah organisasi, mengambil langkah-langkah yang strategis untuk penguatan tata kelola pembangunan di bidang agama,” kata Menag Yaqut.

Ucapan selamat mengalir deras di jagat media sosial, termasuk disampaikan akun facebook UIN Sunan Ampel.

"Selamat dan Sukses atas dilantiknya Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya Sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI," tulis akun UIN Sunan Ampel, 4 Januari 2023.

"Semoga senantiasa diberikan kemudahan dan kekuatan untuk menjalankan tugas dan pengabdian," lanjutnya.

Terkait kekaguman Prof Zainul Hamdi ditegaskan dalam catatan di facebook pribadinya, Ahmad Inung, yang diunggah pada 8 November 2022, dengan judul 'Jangan Mati Besok Malam'. Simak berikut ini.

Baca Juga: Ini yang Dikatakan Prof Zainul Hamdi Usai Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI

JANGAN MATI BESOK MALAM

Berapa banyak orang sukses yang dahulu bukan siapa-siapa? Saya adalah salah satu dari jutaan orang yang terpukau dengan Jack Ma, salah satu orang terkaya di Tiongkok dan dunia.

Pendiri holding company Alibaba itu di masa mudanya hanyalah pemuda buangan. Bahkan KFC pun tidak mau menerimanya. Dari 24 pelamar, 23 diterima. Hanya Jack Ma yang ditolak.

Sekalipun demikian, kisah sukses banyak kita temui pada orang-orang di sekitar kita. Banyak orang sukses di sekitar kita yang tak terbayangkan oleh kawan-kawan sekitarnya.

Orang-orang itu ada yang menjadi manajer, bupati, walikota, rektor, direktur, menteri, bahkan presiden.

Orang-orang ini dulu mungkin hanya siswa SD yang sekolah dengan kaki telanjang. Mereka mungkin gagal tes masuk SMP atau SMA atau universitas negeri. Mereka mungkin pernah ditolak dalam jabatan tertentu karena dianggap tidak cukup kapabel.

Tapi orang-orang ini tahu bahwa rumus sukses itu sederhana, yaitu cukup sekali saja bangkit sebanyak apapun kegagalan yang ditemui. Ya, hanya cukup sekali!

Inilah yang bisa menjelaskan keberhasilan orang-orang seperti Jack Ma. Suatu kali dia menjelaskan rumus hidupnya: _"Today is difficult. Tomorrow much more difficult. The day after tomorrow is beautiful. Most people die tomorrow evening"_.

(Artinya: Hari inj sulit. Besok lebih sulit lagi. Tapi lusa adalah hari yang indah. Sayangnya, banyak orang yang sudah mati besok malam)

Bagi orang-orang sukses, setiap hari adalah tantangan. Tak ada tantangan yang tidak berat. Semakin tinggi level kesuksesan yang diraih, tantangan itu menjadi semakin berat.

Jalan ini terus menanjak. Di jalan menanjak ini banyak yang menyerah. Seperti daun di musim kemarau, mereka gugur satu demi satu.

Tapi bagi manusia seperti Jack Ma, mereka selalu bangkit setiap kali dihempaskan oleh masalah.

Mereka tidak mau "mati" di malam ketika esok hari kebahagiaan datang bersama semburat matahari pagi.

Perbedaan antara orang gagal dengan orang sukses adalah tentang keyakinan akan masa depan.

Orang-orang sukses meyakini bahwa lusa adalah hari yang indah. Selalu ada harapan di masa depan seberat apapun hari-hari yang sedang dihadapi.

Inilah juga, menurut saya, mengapa Allah melarang hamba-Nya berputus asa. _Wa la tai'asu min rauhillah_ (Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah).

Orang yang berputus asa adalah mereka yang mati di malam hari kedua.

Apakah kita akan mati besok malam hanya karena _"tomorrow much more difficult"?_ Kalaupun kita menjawab "tidak", jawaban itu mungkin tidak membuat kita menjadi Jack Ma.

Tapi setidaknya kita tidak pernah menjadi hamba yang berputus asa dari rahmat Allah.

Jangan mati besok malam selelah apapun kita. Karena, lusa adalah hari yang indah.***

Editor: Ahmad Syaefudin

Tags

Terkini

Terpopuler