Kisah Habib Ali Simtud Duror Dapat Ilmu Ruhani Langsung dari Rasulullah Melalui Didikan Ibundanya

7 September 2023, 11:12 WIB
Habib Umar bin Hafidz yang Mengagumi Habib Ali pengarang Maulid Simtud Duror /

TOKOH - Kisah Habib Ali Simtud Duror Dapat Ilmu Ruhani Langsung dari Rasulullah Melalui Didikan Ibundanya.

Pengarang Maulid Simtud Duror, Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi punya pengalaman khusus dalam pertemuannya bersama Rasulullah. 

Pertemuannya dengan Nabi Muhammad SAW tak bisa dilepaskan dari didikan langsung dari ibundanya. 

Baca Juga: Penjelasan Gus Baha tentang Rahasia Nikmat Shalat Melampaui Indahnya Hubungan Suami Istri

Maulid Simtud Duror sangat masyhur di Indonesia, khususnya yang dibawa Habib Anis Al Habsyi Solo, cucu Habib Ali. 

Kisah perjalanan hidup Habib Ali Al Habsyi terikat kuat dengan didikan ruhani yang ditancapkan ibundanya yang penuh kasih sayang. 

Pendidikan ruhani yang diteguhkan ibundanya bersambung langsung Rasulullah SAW, sehingga memberikan kecintaan ruhani yang luar biasa dalam diri Habib Ali Al Habsyi kepada manusia terbaik di muka bumi.

Dikisahkan, ketika usia Habib Ali Al Habsyi pada umur 7 tahun, ibundanya memanggilnya untuk diberi didikan ruhani yang luar biasa. 

"Ya Ali, engkau mau dapat ridhoku di dunia dan akhirat?"

"Iya, ya ummii (wahai ibuku)," jawab Habib Ali Al Habsyi.

"Kalau engkau mau dapat ridho dariku, ada syaratnya...!!!"

"Apa syaratnya, ummi (ibuku)....?"

Baca Juga: Rahasia Isra Mikraj Nabi Muhammad Menurut Gus Baha, Rasulullah Diperlihatkan Penghuni Neraka

"Engkau harus bertemu dengan datukmu, Rasulullah SAW."

Habib Ali Al Habsyi yang masih kecil bingung. Dia tidak mengetahui bagaimana cara untuk bertemu dengan kakeknya. Maka, mulailah ia mencari tahu dan belajar dengan guru-gurunya.

Pergilah ia ke salah satu tempat majelis Ulama, kemudian dia berkisah tentang permasalahannya untuk mendapat ridho ibunya dengan cara seperti tadi.

Lalu gurunya memberikan nasihat sangat penting berikut ini:

"Ya Ali, kalau engkau ingin bertemu dengan Rasulallah SAW maka engkau harus mencintai Rasulullah SAW dahulu dan tak akan ada rasa cinta jika engkau tak kenal dengan yang engkau cintai."

Dari sini, Habib Ali Al Habsyi kemudian belajar tentang sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, setiap orang alim yang ada selalu ditanya tentang masalah ini.

Walhasil, banyaklah guru beliau. Ada yang berkisah kalau guru beliau mencapai ribuan orang. Seiring waktu berjalan, bertambahlah umur beliau sampai mencapai usia kurang lebih 20 tahun, beliau akhirnya bermimpi bertemu kakeknya Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Karomah Habib Luthfi bin Yahya Menembus Batin Habib Mundzir, Disaksikan Tukang Parkir yang Alami Kecelakaan

Begitu terbangun dari tidurnya, dia langsung memberitahu ibunya.

"Ya ummii (wahai ibuku), Ali sudah bertemu Baginda Rasulallah SAW," terang Habib Ali Al Habsyi sambil menangis haru. Tapi, apa jawab ibunda beliau.. !!!??

"Ya Ali, dimana engkau bertemu Dia?"

"Di dalam mimpiku, ya Ummii," jawab Habib Ali Al Habsyi.

"Ya Ali, pergi engkau dari hadapanku. Engkau bukan anakku ... !!!!"

Menangislah Habib Ali Al Habsyi. Keinginan hati untuk memberikan sang ibu pupus sudah. Dalam kegelisahannya, ia kembali bertanya kepada guru-gurunya, namun tak satupun dapat menjawabnya.

Mengapa ibunda Habib Ali Al Habsyi justru marah setelah mendapat laporannya tentang mimpinya bertemu Rasulullah SAW.

Pada suatu malam, Habib Ali Al Habsyi kembali bermunajah untuk dapat bertemu kakeknya Nabi Muhammad SAW. Larut dalam tangisan tengah malam, alhasil tidurlah ia.

Baca Juga: Cara Habiskan Waktu Terbaik Antara Isya dan Subuh Menurut Gus Baha, Bisa Sambil Ngopi dan Ngobrol

Dan Alhamdulillah beliau kembali bertemu dengan kakeknya Nabi Muhammad SAW.

"Yaa Jiddy (wahai Kakekku), Yaa Rasulullah SAW. Anakmu ini ingin menanyakan tentang perihal ummii," kata Habib Ali Al Habsyi kepada Rasulallah SAW.

"Duhai Ali anakku, sampaikan salamku kepada ibumu," jawab Rasulullah SAW di dalam mimpi tersebut.

Begitu bangun, dia langsung mengetuk pintu kamar umminya sambil menangis tersedu-sedu.

"Duhai Ummii, anakmu telah bertemu lagi dengan Baginda Rasulullah SAW dan beliau kirim salam kepada Ummii," kata Habib Ali Al Habsyi.

Tiba-tiba dari kamar, ibunda beliau keluar dan berkata, "Ya Ali, kapan dan dimana engkau bertemu datukmu Nabi Muhammad SAW??"

"Aku bertemu beliau di dalam mimpiku," jawab Habib Ali Al Habsyi dengan tangisan yang tak putus-putus.

"Pergi dari hadapanku ya Ali ... !!! Engkau bukan anakku .. !!," jawab ibundanya.

Baca Juga: Nasab Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan Sampai Rasulullah, Ini Urutannya

Jawaban sang ibu benar-benar meruntuhkan hati Habib Ali Al Habsyi. Kemudian pintu kamar ibundanya tertutup lagi, meninggalkan dia seorang diri.

Esok harinya ia mengeluh kembali kepada guru-gurunya, namun tak satupun dari mereka yang dapat menenangkan hati Habib Ali Al Habsyi. 

Semakin hari kegelisahannya semakin menjadi-jadi, setiap detik setiap saat dia terus-terusan mengeluh dan bermunajah serta bertawajjuh kepada Allah dan Rasulullah SAW.

Tibalah suatu malam, ia hanyut jauh ke dalam lautan munajah dan mahabbah yang amat sangat dahsyat kepada Nabi Muhammad SAW.

Kemudian beliau sujud yang sangat lama, tiba-tiba dalam kondisi sujud beliau

mendengar suara yang lemah lembut,

"Ya Ali, angkat kepalamu..!! Datukmu ada di depan mata zhohirmu."

Begitu Habib Ali Al Habsyi mengangkat kepalanya seraya membuka kedua pelupuk matanya perlahan-lahan, bergetarlah seluruh tubuh Habib Ali Al Habsyi.

Habib Ali Al Habsyi menangis dan berkata, "Marhaban bikum Yaaa Jiddii, Yaa Rasulullah.."

Baca Juga: Rahasia Berkah Dakwah Habib Umar bin Hafidz yang Jadi Magnet Jutaan Umat Islam Indonesia

Ternyata sosok tersebut adalah Rasulullah SAW berada di hadapan Habib Ali Al Habsyi. Kemudian Nabi Muhammad SAW berkata, "Duhai anakku, sampaikan salamku kepada ummi-mu dan katakan kepadanya kalau aku menunggunya di sini .. !!"

Seolah-olah gempa. Bergetar sekujur tubuh Al Habib 'Ali Al Habsyi, ia merangkak ke kamar ibundanya.

"Yaa 'Ummi, aku telah bertemu kembali dengan Nabi Muhammad SAW dengan mata zhohirku dan Beliau menunggu Ummi di kamar Ali."

Ibunda beliau membuka pintu kamarnya seraya berkata, "Ini baru anakku engkau telah mendapat ridho dariku."

Kisah perjuangan ruhani Habib Ali Al Habsyi untuk meraih limpahan cahaya Rasulullah sungguh luar biasa. Makanya, Habib Ali Al Habsyi dicintai jutaan umat Islam di segala penjuru dunia.***

Editor: Amrullah

Tags

Terkini

Terpopuler