Bukan Firaun dan Disebut Gila Ribuan Orang, Anak Muda di Demak Dapatkan Dekapan Langka dari Cak Nun

18 Januari 2023, 19:33 WIB
Disebut Gila Ribuan Orang, Anak Muda di Demak Dapatkan Dekapan Langka dari Cak Nun /facebook/adib/

TOKOH - Bukan Firaun dan Disebut Gila Ribuan Orang, Anak Muda di Demak Dapatkan Dekapan Langka dari Cak Nun.

Di tengah gonjang ganjing viralnya nama Cak Nun atas potongan videonya tentang Presiden Jokowi, ternyata ada kisah menggetarkan jiwa terkait orang gila. 

Dalam potongan video yang viral itu, Cak Nun menyebut Jokowi sama dengan Firaun. Dunia maya langsung geger karenanya. 

Baca Juga: Jokowi Disebut Firaun Jadi HEBOH, Ternyata Gus Yahya Pernah Sebut Cak Nun Begini

Cak Nun juga menyebut Luhut Binsar Pandjaitan sama dengan Haman dan Anthony Salim sama dengan Qarun. 

Di balik gegernya media sosial ini, ada netizen yang mengisahkan sosok Cak Nun dengan anak yang muda yang disebut orang gila di Demak. 

"Pada suatu pengajian Cak Nun di Demak, tiba-tiba ada seorang remaja naik ke atas panggung," kisah Doni Febriando di akun facebooknya yang diunggah pada 10 September 2014.

Dengan sigap, katanya, panitia acara lantas mengusir remaja laki-laki gila tersebut, karena panitia dan masyarakat sekitar tahu bahwa remaja laki-laki tersebut memang terkenal gila betulan. 

"Di saat ribuan orang menganggapnya gila, hanya satu orang yang mau menyapa hatinya. Cak Nun memanggil remaja laki-laki gila tersebut untuk kembali ke atas panggung," kisahnya.

Baca Juga: Cak Nun Ngaku Kesambet Hingga Disidang Keluarga, Nasihat Gus Mus Ternyata Sangat Manjur!

Di saat ribuan orang menganggapnya seperti virus penyakit sehingga harus dijauhi, bahkan kalau perlu diludahi kalau nekat mendekat, lanjutnya, Cak Nun langsung mendekap tubuh bocah kesepian tersebut.

"Bocah tersebut pun sangat kaget, karena di dunia ini masih ada orang yang mau menyapa hatinya, bahkan memeluk tubuhnya," katanya.

Saat memeluknya, lanjutnya, Cak Nun hadir tanpa ada rasa jijik sedikitpun. Tanpa ada rasa malu sedikitpun. Sosok berbaju putih tersebut justru memeluknya semakin mesra dan menatap ribuan jama’ah sambil tersenyum.

"Seolah Cak Nun ingin bilang pada masyarakat Demak, 'Ini salah satu anakku'," katanya.

Remaja laki-laki itu memang bocah kesepian. Namanya Edy Setiawan. Sudah yatim-piatu, dianggap orang gila pula. Hidup sebatang kara di dunia ini. Tidak ada yang mau menjadi temannya.

"Mungkin kalau ia mendekati teman-teman sebayanya, ia akan dipukuli agar takut mendekat lagi. Mungkin kalau ia duduk-duduk di warung makan, ia akan langsung diberi krupuk dan diusir," tambahnya.

Baca Juga: Heboh Cak Nun Sebut Jokowi sebagai Firaun, Gus Nadirsyah Hosen Beberkan Siapa Itu Firaun di Kalangan Umat

Menurut Doni Febriando, Cak Nun adalah manusia berlian. Hati beliau bening, mengkristal indah, dan bisa memancarkan cahaya kasih sayang.

Meski luar biasa “mahal”, seorang Cak Nun tidak risih bercengkrama dengan rakyat jelata, bahkan mau memeluk orang gila.

"Meski diakui kadar intelektualitasnya oleh profesor-profesor dari negara maju di Eropa Barat, Cak Nun mau mendidik orang-orang di perdesaan yang mungkin kebanyakan hanya tamatan wajib belajar 9 tahun," tulisnya.

Cak Nun, menurutnya, bercengkrama bisa semalam suntuk. Mendengarkan keluh kesah. Membesarkan hati. Selama 20 tahun keliling Indonesia tanpa henti. Sudah “jalan kaki” ke lebih dari 1.300 desa di 28 provinsi.

"Cak Nun tidak mengenal gengsi seperti kebanyakan diri kita. Meski sering keliling dunia di empat benua, bertemu petinggi-petinggi negara dan pemuka agama taraf internasional, beliau mau berteman akrab dengan kuli-kuli gendong di pasar. Meski sahabat seorang raja (Sultan HB X), beliau tetap mau kumpul-kumpul cekakakan dengan para preman dan para tukang becak," lanjutnya.

Meski di-kiyai-kan oleh para kiyai, katanya, Cak Nun tetap mau mengadakan pengajian khusus untuk para pelacur di beberapa tempat.

"Tidak pernah memvonis masuk neraka, tapi untuk membesarkan hati," tegasnya.

Baca Juga: Keistimewaan Abah Guru Sekumpul dalam Kaca Mata Batin Cak Nun

Menurutnya, kalau diri kita tidak bisa menolong para pelacur untuk keluar dari lembah hitam, diri kita jangan juga lantas memutus harapan para pelacur dari kasih sayang Allah.

Ingin tampak lebih gagah dan lebih suci? Hanya orang yang tidak gagah dan tidak suci yang butuh pengakuan. 

"Jangankan membutuhkan pengakuan, bahkan beliau senang menutupi aneka kebesaran yang sudah melekat pada dirinya sendiri," tegasnya.

Sekalipun keturunan Imam Zahid, katanya, tapi tidak mau dipanggil gus.

"Imam Zahid itu sahabat Hadratusyeikh Hasyim Asy’ari, sama-sama santri kinasihnya Syaihkona Kholil Bangkalan. Tak heran pula Gus Dur sangat menyayangi Cak Nun, demikian pula sebaliknya," tegasnya.***

Editor: Ahmad Syaefudin

Tags

Terkini

Terpopuler