Imam Ali menyaksikan juga betapa saudara misannya menjauhi kehidupan jahiliyah, menjauhi kebiasaan minum khamar, menjauhi perzinahan.
Selain itu, dengan mata kepala sendiri Imam Ali menyaksikan dan mengikuti perkembangan jiwa dan fikiran Nabi Muhammad. Semua warisan yang telah diterima Imam Ali dari para orangtuanya, kini berkembang mekar di hadapan seorang maha guru yang cakap dan bijaksana, yaitu putera pamannya sendiri.
Baca Juga: Rahasia Nama Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah binti Rasulullah SAW
Manusia terbesar di dunia itulah yang menghubungkan diri Imam Ali dengan Allah SWT.
Keterangan tersebut dikutip dari buku 'Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib' karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Islam tahun 1981.***