Baca Juga: Kisah Air Mata Yazid bin Muawiyah Saat Terpenggalnya Kepala Sayyidina Husein Cucu Rasulullah
Betapa besar kasih sayang yang beliau curahkan kepada putera pamannya itu dapat diukur dari berapa besarnya kasih-sayang yang ditumpahkan Abu Thalib kepada beliau.
Bahkan pada waktu dekat menjelang diutus sebagai Rasul, Nabi Muhammad ssering mengajak Imam Ali menyepi di gua Hira, yang terletak dekat kota Mekkah.
Ada kalanya Imam Ali diajak mendaki bukit-bukit sekeliling Makkah guna menikmati keindahan dan kebesaran ciptaan Allah.
Sejak usia muda Imam Ali sudah menghayati indahnya kehidupan di bawah naungan wahyu Ilahi, sampai tiba saat kematangannya untuk menghadapi kehidupan sebagai orang dewasa.
Selama masa itu beliau mengikuti perkembangan yang dialami Rasulullah dalam kehidupannya. Sungguh merupakan saat yang sangat menguntungkan bagi pertumbuhan jiwa Imam Ali dengan berada di dalam lingkungan keluarga termulia itu.
Periode yang paling berkesan dalam kehidupan Imam Ali adalah dimulai dari usia 6 tahun sampai Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah.
Imam Ali mendapat kesempatan yang paling baik, yang tidak pernah dialami oleh siapa pun juga, ketika Nabi Muhammad sedang dipersiapkan Allah untuk mendapat tugas sejarah yang maha penting itu.
Imam Ali menyaksikan dari dekat saudara misannya melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dengan cara yang berbeda sama sekali dari tradisi dan kepercayaan orang-orang Makkah ketika itu.