Kisah KH Sahal Mahfudh Saksikan Langsung Karomah Mbah Liem Klaten

- 9 Desember 2022, 16:44 WIB
Kisah KH Sahal Mahfudh Saksikan Langsung Karomah Mbah Liem Klaten
Kisah KH Sahal Mahfudh Saksikan Langsung Karomah Mbah Liem Klaten /facebook/adib/

TOKOH - Kisah KH Sahal Mahfudh Saksikan Langsung Karomah Mbah Liem Klaten.

KH Sahal Mahfudh Kajen Pati punya kedekatan khusus dengan Mbah Liem Klaten, ulama yang masyhur kewalian dan karomahnya. 

Ketika Mbah Liem sowan di makam Mbah Mutamakkin Kajen, ulama yang menjadi jujukannya adalah Mbah Dullah Salam dan KH Sahal Mahfudh. 

Baca Juga: Tiap Minggu Sekali, Mbah Liem Klaten Ngaji Kepada Waliyullah Mbah Muhammadun Pondowan Naik Sepeda Onthel

Kesaksian atas karomah Mbah Liem itu hadir di Kajen dan KH Sahal Mahfudh menyaksikan langsung sendiri. 

Ini juga disaksikan langsung santri KH Sahal Mahfudh. Bagaimana Kisah KH Sahal Mahfudh Saksikan Langsung Karomah Mbah Liem Klaten?

Simak berikut ini yang dikisahkan santri KH Sahal Mahfudh yang bernama Muhammad Munirul Ikhwan.

"Kang, Kang, bangun. Ada Mbah Liem." Arifin Memet membangunkanku.

Sementara itu, dari luar aku mendengar suara Mbah Liem. "Assalamu'alaikum… Gus….. Gus….." Segera aku bangun, membukakan pintu, salim dan nyumanggake pinarak beliau, beserta Gus Qomar dan satu orang penderek.

Baca Juga: Kisah Kewalian Kiai Hamid Pasuruan, Sangat Akrab dengan Syekh Abdul Qadir Al Jailani

"Ngapunten Mbah, Yai nembe radi kirang sehat." (minta maaf Mbah, Yai Sahal baru kurang sehat)

"Gen ndang sehat!" (Biar cepet sehat)

Putra Mbah Liem, Gus Qomar menerjemahkan dawuhnya yang sulit dicerna karna tidak jelas.

Aku lihat jam dinding di atas TV, menunjukan pukul 01.17 dini hari. Arifin mengajak Mahfudz membuat teh tubruk kesukaan Mbah Liem.

Mbah Liem memang biasa tindak (datang) ke Kajen, Pati, untuk ziarah ke pesarean (makam) Mbah Mutamakkin, menemui Mbah Abdullah Salam, dan juga Kiai Sahal Mahfudh.

Saking seringnya, santri-santri sampai hafal plat nomor mobil Mbah Liem, L 11 M, yang berjenis sedan. Sebelum mobil berhenti di depan gerbang Pesarean Mbah Mutamakkin, mereka berlarian menghampiri dan menunggu di depan pintu mobil.

Bersarung tapi mengenakan jas selutut ala detektif Eropa serta bertopi banser, Mbah Liem keluar menyalami mereka yang sudah menunggu di depan pintu mobilnya sambil berjalan menuju Pesarean. Tapi belakangan mobil itu tidak lagi digunakan.

Baca Juga: Keistimewaan dan Keulamaan KH Muhammadun Kajen di Mata Para Kiai

"Bah, Abah," aku membangunkan Kiai Sahal.

"Opo?" (apa?)

"Ada Mbah Liem, Bah."

"Ya."

Kiai sahal mempersiapkan diri. Mengenakan baju, aku bantu mengambil kopiah putih.

"Ga iso nyare kepenak aku, Nir." (aku gak bisa tidur nyenyak, Nir)

"Nggih, Bah, dalem wau sampun matur menawi Panjenengan radi kirang sehat, dawuhe supados enggal sehat." (Iya, Abah. Saya tadi sudah sampaikan kalau panjenengan baru kurang sehat, katanya Mbah Liem supaya cepet sehat).

"Assalamu'alaikum…." Kiai Sahal menemui tamunya.

"Gus, ojo loro, aku wae kang loro. Aku wae kang loro. Ngrumati NU!" (Gus, jangan sakit. Aku saja yang sakit. Aku saja yang sakit. Merawat NU saja), dawuh Mbah Lim kepada Kiai Sahal saat menyalami.

Baca Juga: Keistimewaan KH Aniq Muhammadun Pati Menurut Gus Ulil

Dibantu Gus Qomar, obrolan Mbah Liem dan Kiai Sahal berjalan sangat akrab.

"Gus, tak dohno ilmune Gusti Allah," (Gus, saya tunjukkan ilmunya Allah), kata Mbah Liem.

"Ilmu nopo, Mbah?" (Ilmu apa, Mbah), Kiai Sahal penasaran.

Tiba-tiba, Mbah Lim mengambil gelas berisi air putih penuh milik Kiai Sahal dan menuangkannya ke dalam gelas berisi teh tubruk penuh milik Mbah Liem.

Kontan Kiai Sahal dan yang lain terheran-heran. Dua gelas berisi air penuh melebur dalam satu gelas tapi tidak meluber dan tumpah, kira-kira kemana airnya.

"Diunjuk, Gus," (Diminum ya Gus), Mbah Liem mempersilahkan kiai Sahal meminum airnya yang kini menyatu dengan milik Mbah Liem.

"Jenengan rumiyin Mbah, ingkang langkung sepuh," (Jenengan dulu ya Mbah, yang lebih tua), jawab Kiai Sahal.

Kiai Sahal masih keheranan. Mbah Liem meminum sedikit air itu, dan Kiai Sahal dengan mantap menghabiskan semuanya langsung.

Baca Juga: 9 Berkas Map Waliyullah Dibawa ke Tebuireng, Mbah Liem Buka Rahasia Isyarat Kepada Gus Dur

Allahumma ghfirlahuma warhamhuma wa 'afihima wa'fu 'anhuma wa tub taubatahuma wastur 'uyubahuma wa taqobbal a'malahuma wa nawwir qobrohuma wa j'al al-jannata ma'wahuma wa madkholahuma birohmatika ya Arhamar rohimin. Alfatihah.

Demikian Kisah KH Sahal Mahfudh Saksikan Langsung Karomah Mbah Liem Klaten yang dikutip dari kanal youtube KKW Chanel, semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah