KH Nafi' Abdillah Kajen, Ulama Sufi dan Ahli Fiqih yang Jadi Rujukan Umat

- 27 Juli 2023, 08:04 WIB
KH Nafi' Abdillah Kajen, Ulama Sufi dan Ahli Fiqih yang Jadi Rujukan Umat
KH Nafi' Abdillah Kajen, Ulama Sufi dan Ahli Fiqih yang Jadi Rujukan Umat /facebook/amnan/

Ketika jam mengajar, beliau datang tepat waktu, bahkan ketika sedang ada udzur syar’i, selalu ada tugas yang diberikan kepada murid-murid dan tugas tersebut dinilai, tidak hanya diletakkan di meja, kemudian ditinggal pergi.

Hal ini menjadi pelajaran berharga para guru sekarang ini supaya tidak meninggalkan kewajiban mengajar kecuali karena ada hal-hal yang sifatnya wajib dan juga pelajaran bagi guru supaya mengoreksi tugas-tugas yang diberikan kepada murid-muridnya secara obyektif.

Ketiga, ikhlas (اخلاص), tulus, tanpa pamrih, murni karena mencari ridla Allah SWT.

Lawan dari ikhlas adalah riya’ (pamer). Juga ada sifat tercela lagi, yaitu ‘ujub (kagum kepada diri sendiri) dan takabbur (sombong).

Ikhlas inilah yang menjadi sifat yang menyelematkan orang dari godaan setan yang terkutuk. Orang yang pandai bersyukur dan yang diberi hati ikhlas oleh Allah akan menjadi hamba Allah yang selamat dunia-akhirat.

Keikhlasan Kiai Nafi’ tampak dari kehidupan beliau sehari-hari yang menjauhi riya’, ‘ujub, dan takabbur.

Keempat, Qana’ah (قناعة), terimo ing pandum, menerima pemberian Allah, meskipun sedikit (الرضا باليسير من العطاء). Menerima pemberian berapapun yang dikasih menjadi tanda orang bersyukur kepada Allah. Manusia hanya bisa berusaha, Allah yang menentukan.

Qana’ah membuat hati seseorang tidak obsesif dan ambisius yang negatif. Hatinya diserahkan kepada Allah, penuh rasa syukur terhadap pemberian Allah, baik dalam bentuk ilmu, harta, keluarga, dan lain-lain. Qana’ah secara otomatis melahirkan sifat tawakkal (berserah diri, pasrah kepada Allah SWT).

Kiai Nafi’ sering menceritakan kisah hidup beliau ketika sedang merencanakan pekerjaan dengan estimasi modal dan keuntungan yang besar, yaitu dagang kapuk (buah pohon randu). Akhirnya, ketika pekerjaan itu dilakukan, Allah menakdirkan lain, harga pohon randu sedang jatuh, dan akhirnya tidak jadi dijual, tapi ditimbun dan dijual ketika harga naik.

Namun, hasil akhirnya tidak mendapatkan keuntungan sesuai target yang dicanangkan.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah