Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (3): Faktor Cebong dan Kadrun Membuat Suhu Makin Panas

- 30 Mei 2023, 11:27 WIB
KH Ali Badri Pasuruan Mengurai Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (3) punya kaitan dengan Faktor Cebong dan Kadrun
KH Ali Badri Pasuruan Mengurai Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (3) punya kaitan dengan Faktor Cebong dan Kadrun /facebook/ali.azmatkhan.98/

Menurut saya, Indonesia belum pernah mengalami kebobrokan akhlaq separah ini!

Saudara-saudara bisa lihat tulisan-tulisan saya pada masa-masa kampanye, saya selalu bilang bahwa selama rakyat Indonesia akhlaqnya bobrok dan saling mencaci, maka jangan harap Allah akan menganugerahi negeri ini dengan pemimpin yang baik dan kuat.

Percuma mati-matian berjuang mengusung calon pemimpin yang diyakini baik, kalau caci maki dibiarkan berlangsung!

Nah, berangkat dari mendarah-dagingnya suuzhon di dua kubu itu, apapun yang dilakukan Cebong tidak ada benarnya di mata Kadrun, demikian juga apapun yang dilakukan Kadrun tidak ada benarnya di mata Cebong.

Kesalahan kecil menjadi amat besar sekali di mata lawan, ibarat salahnya hanya 1 tapi dinilai salah 10 dan harus dihukum seberat-beratnya, misalnya hanya salah dalam bab etika tapi dianggap salah dalam bab aqidah; mestinya cukup dihukumi suul adab tapi dihukumi kafir.

Satu lagi, terkadang kritiknya benar, namun disampaikan dengan nada marah sehingga lawanpun menerimanya dengan rasa kesal.

Baca Juga: KH Imaduddin Utsman Masuk Jajaran Lembaga Bahtsul Masail PBNU Era Gus Yahya 2022-2027, Ini Susunan Lengkapnya

Entah siapa yang memulai, setiap kubu membangun narasi dan pandangan yang diperjuangkan, misalnya Cebong menganggap Kadrun anti NKRI dan merusak citra Islam rahmatan lil'alamin, sedangkan Kadrun menganggap Cebong pro pemerintah zhalim dan merusak islam dengan liberalisasi.

Di tiap kubu Cebong dan Kadrun itu ada banyak orang shaleh yang lugu, mereka hanya mendukung karena meyakini kebenaran yang diusung oleh para pemimpin masing-masing, dan saya menjadi kasihan pada orang-orang yang hatinya tulus itu ketika lawan kubu menyerang dengan cacian.

Makanya saya sering berkata pada setiap kubu: "Jangan caci orang-orang shaleh di kubu lawan kalian, mereka hanya memperjuangkan apa yang mereka yakini."

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x