Network
BERITA BANTUL – Perbincangan tentang harta kekayaan fantastis Juragan 99, Gilang Widya Pramana belum berhenti.
Setelah muncul klarifikasi kepemilikan jet pribadi J99 Corp yang bukan miliknya, kali ini perbincangan berkaitan tentang besaran pajak penghasilan yang harus bayar oleh Juragan 99 kepada negara.
Diketahui, crazy rich Surabaya, Gilang Widya Pramana mengaku bahwa omset penjualan MS Glow mencapai Rp600 miliar per bulan.
Baca Juga: Usai Kuliti Juragan 99, Nikita Mirzani Unggah Video Kapolri, Ternyata Ini Isinya
MS Glow sendiri adalah perusahaan penjualan kosmetik skincare dan body care secara online milik Juragan 99, Gilang Widya Pramana, yang dikelola bersama istrinya, Shandy Purnamasari.
Dikutip dari msglowid, MS Glow didirikan tahun 2013 dan menjadi bagian dari PT. Kosmetika Cantik Indonesia dari Malang, Jawa Timur.
Selain menjual produk skincare dan body care online, MS Glow juga membuka klinik kecantikan sebanyak 11 cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Seperti Malang, Surabaya, Sidoarjo, Jakarta, Bali, Bandung, Makssaar dan kota besar lainnya.
Baca Juga: Gus Miftah Pingin Naik Jet Pribadi ‘Bukan’ Milik Juragan 99, Pilotnya Pakai Sarung dan Sandal Lily
Mengetahui omset penjualan MS Glow per bulan yang fantastis tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo ikut angkat bicara.
Melalui akun Twitter pribadinya, @prastow, mengatakan omset Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dalam setahun Rp7,2 triliun. Jumlah itu berarti hasil memungut PPN 10%, yakni Rp720 miliar.
“Wow gurih nih @DitjenPajakRI. Setahun omset Rp 7,2 T. Berarti memungut PPN 10% Rp 720 M. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh. Semoga banyak yang pamer kayak gini nih…,” katanya.
Jika dihitung-hitung omset penjualan MS Glow yang mencapai Rp600 M per bulan tersebut hampir setara Rp7,2 T omset yang diterima oleh Ditjen Pajak selama setahun.
Jika dihitung dalam sehari (30 hari), maka omset penjualan MS Glow mencapai Rp20 miliar perhari.
Netizen ramai memberikan komentar miring. “600m/bulan. Klo per paket produk rata2 200rb an, berarti 3juta paket/bulan atau 100rb paket/hari. Seriusan sepeduli itu orang Indo sama perawatan kulit?” cuit akun @chokysijabat.
“Di dunia serba transparan gini. Semuanya bisa diitung, omset segitu bisa diitung penjualan perhari, kapasitas produksi pabrik, sampe SPTnya brp. Apalagi skincare itu bkn kebutuhan dasar, ga fast moving. Ya klo ada unsur tipu2 netizen curigalah klo emg non sense,” cuit akun @dewiayunov.***
