Dalil Keutamaan Hubungan Intim atau Jimak di Malam Jumat

21 Juli 2022, 17:19 WIB
Dalil Keutamaan Hubungan Intim atau Jimak di Malam Jumat /

BERITA BANTUL - Dalil Keutamaan Hubungan Intim atau Jimak di Malam Jumat sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Malam Jumat dimaknai ada pahala yang khusus dan berlipatganda, sehingga semangat jimak atau hubungan intim sangat tinggi. 

Hubungan intim atau jimak adalah sunnah Rasulullah, maka mestinya dilakukan sesuai dengan anjuran Rasulullah. 

Baca Juga: Hubungan Intim atau Jimak di Malam 1 Suro, Dianjurkan atau Dilarang?

Keterangan atau dalil terkait hubungan intim atau jimak di malam Jumat terdapat dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Ghazali. 

Imam Ghazali dikenal sebagai ulama besar Islam yang bergelar Hujjatul Islam. Mayoritas ulama mengakui kitab Ihya karya Imam Ghazali punya otoritas kuat dalam menjelaskan Islam, khususnya kaitan antara syariat dan tasawuf.

Menjernihkan mata batin yang selaras dengan syariat Nabi Muhammad menjadi tema yang punya porsi besar dalam Ihya, termasuk diantaranya adalah hubungan intim atau jimak. 

Pasangan suami istri yang melakukan jimak atau hubungan intim akan meraih berkah sangat besar.

Baca Juga: Bercinta atau Hubungan Intim dengan Istri Disertai Dzikir, Bagaimana Hukumnya?

Berikut ini redaksi yang dijelaskan dalam kitab Ihya karya Imam Ghazali pada bagian juz 2 halaman 326.

روي عن النبي صلى الله عليه وسلم إن الرجل ليجامع أهله فيكتب له بجماعه أجر ولد ذكر قاتل في سبيل الله فقتل. 

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa, “Sesungguhnya seorang suami yang menggauli / berhubungan intim (jimak) istrinya, maka jimaknya itu dicatat memperoleh pahala seperti pahalanya anak lelaki yang berperang (dengan Kaum Kuffar) di jalan Allah lalu terbunuh.

Meskipun riwayat tsb dinilai 'tidak ada asalnya' (لم أجد له أصلا) oleh Al-Iraqi, tapi paling tidak riwayat dalam kitab ini yang menjadi pijakan masyarakat demi menggalakkan jimak atau hubungan intim sebagai salah satu sunnah Rasul di malam Jum'at.

Demikian seperti yang dijelaskan oleh Imam Ghazali di halaman lain kitab Ihya, yakni pada juz 2 halaman 324. 

ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة وليلته تحقيقاً لأحد التأويلين من قوله صلى الله عليه وسلم: " رحم الله من غسل واغتسل الحديث 

Dan ada sebagian ulama yang menyukai jima' pada hari dan malam Jumat, sebagai aplikasi dari salah satu takwil hadits, "Allah merahmati orang yang membersihkan dan mandi (pada hari Jumat)".

Baca Juga: Tata Cara Hubungan Intim dalam Islam, Waktunya Awal Malam atau Akhir Malam?

Penjelasan yang serupa ditegaskan kitab uhfatul Ahwadziy Lil Mubarakfuri syarah Sunan At-Tirmidzy juz 3 halaman 3, disebutkan:

وبقوله اغتسل غسل سائر بدنه ، وقيل : جامع زوجته . 

Dan dengan sabdanya 'mandi' (pada hari Jumat), yaitu memandikan seluruh badannya, dan dikatakan pula maknanya adalah menjimak istrinya.

Penjelasan ulama salaf tentang dalil keutamaan hubungan intim atau jimak di Malam Jumat itu dilansir dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB

Tags

Terkini

Terpopuler