Kisah Perjalanan Dakwah Buya Yahya, Hingga Mendirikan Pondok Pesantren Al Bahjah

2 Agustus 2022, 14:30 WIB
Kisah Perjalanan Dakwah Buya Yahya, Hingga Mendirikan Pondok Pesantren Al Bahjah /Tangkapan Layar Instagram/ @pecinta.buyayahya/

BERITA BANTUL - Berikut ini adalah kisah perjalanan dakwah Buya Yahya, hingga mendirikan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon.

Buya Yahya atau yang bernama lengkap Yahya Zainul Ma'arif adalah seorang ulama dari Cirebon Jawa Barat merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah.

Buya Yahya sangat aktif berdakwah di pesantrennya dan juga di media You Tube, radio dan lain sebagainya.

Baca Juga: Puasa Bulan Asyura Ajaran Nabi atau Puasa Orang Yahudi? Buya Yahya Jelaskan Sejarahnya Begini

Buya Yahya adalah sosok yang sangat inspiratif dalam menjalankan misi dakwahnya hingga mampu mendirikan Pondok Pesantren yang kini berkembang sangat pesat.

Berikut ini adalah kisah perjalanan dakwah Buya Yahya hingga mendirikan Pondok Pesantren Al-Bahjah.

Awal berdakwah dan merintis Pesantren. Buya Yahya mendapat izin untuk berdakwah pada akhir tahun 2006 setelah menghadap Al Murobbi di Yaman.

Awalnya, beliau hanya memulai dengan memasuki mushala-mushala kecil hingga berlanjut di majelis-majelis taklim. Masjid terbesar Cirebon, Masjid At-Taqwa Alun-alun, menjadi tempat Buya Yahya berdakwah setiap Senin.

Awalnya, jemaah yang menghadiri ceramah Buya Yahya hanya berjumlah 20 orang. Namun, lambat laun jemaah lainnya mulai memenuhi ruangan dan halaman masjid.

Baca Juga: Alamat Pondok Pesantren LP3IA yang Diasuh oleh Gus Baha, Google Maps Aja! Langsung Nyampek

Buya Yahya kemudian kerap meghadiri puluhan majelis taklim di berbagai tempat di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, dan di wilayah Jabodetabek.

Buya Yahya tidak membatasi diri pada masjid untuk berdakwah. Beliau juga berdakwah di beberapa swalayan dan toserba. Majelis asuhan Buya Yahya diberi nama Majelis Al-Bahjah, yang sekaligus menjadi nama pesantren rintisannya.

Bagi Buya Yahya, kehadiran pesantren Al-Bahjah adalah sebagai bagian dari upaya menyampaikan dakwah Rasulullah SAW.

Mendirikan Pondok Pesantren. Majelis Al-Bahjah yang dirintis Buya Yahya akhirnya berkembang menjadi sebuah pesantren pada Juni 2008, pesantren tersebut dibangun Buya di kelurahan Sendang Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Pesantren ini dibangun atas dasar semakin banyaknya permintaan warga yang ingin menitipkan anaknya di pesantren. Setelah kurang lebih satu setengah tahun, tepatnya 10 Januari 2010, pesantren itu diresmikan.

Buya Yahya mendirikan Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren dengan nama Al-Bahjah yang pusatnya berada di wilayah Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya LPD Al Bahjah yang Didirikan oleh Buya Yahya, Penuh Perjuangan dan Hikmah Ini Kisahnya

Al-Bahjah memiliki beberapa kampus, kampus utama yang beralamat di Jalan Pangeran Cakra Buana No. 179, Blok Gudang Air, Kelurahan Sendang, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mulai dibangun pada Juni 2008.

Al-Bahjah memiliki banyak unit usaha; ada minimarket AB Mart, Al-Bahjah Tour & Travel, Sekolah Dasar Islam Qur’ani (SDIQu) Al-Bahjah, SMPIQU al Bahjah, SMAIQu al Bahjah,Al Bahjah TV, Radio_QU, dan masih banyak lagi.

Berbagai unit usaha tersebut rata-rata digerakkan para santri, yang disebut Santri Khos, atau santri khusus. Santri Khos tak cuma bergerak dalam bidang dakwah maupun sosial, ada juga yang bertugas di dapur umum.

Pesantren ini kental dengan nuansa Nahdliyin. Meskipun begitu, pesantren ini bukan milik ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Sayyidina Husein dan Keluarga Nabi Wafat di Karbala Saat Kehausan dan Leher yang Terpenggal

Salah satu peraturan di Al-Bahjah, para santri diharuskan berbahasa Arab dalam keseharian. Bagi santri baru, diberi waktu tiga bulan untuk beradaptasi. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Tags

Terkini

Terpopuler