Menurut sebagian kalangan, pacaran bukan merupakan budaya nenek moyang kita, namun ia adalah barang asing yang penyebarannya berlangsung sangat cepat. Ia ibarat virus penyakit yang melanda hampir seluruh penduduk negeri ini.
Sering kita jumpai di berbagai tempat seperti di rumah, di pasar, di supermarket, di sekolah, di kampus, di kantor, di pantai, di pegunungan, di kolong jembatan, dan lain sebagainya.
Pacaran dipraktikkan tanpa ada rasa malu sedikit pun. Perasaan malu hampir hilang dari jiwa yang ada tinggal malu-malu kucing. Apalagi yang menjadi contoh teladan atau panutan seperti orang tua, kakak, guru, nenek, dan panutan lainnya, justru melakukannya.
Sehingga mereka tertipu daya oleh rasa tersebut. Sehingga tidak sadar bahwa ketika bersentuhan akan menjadi senjata setan yang menggodanya.
Baca Juga: Remaja Boleh Bergaul Tetapi Harus Tahu Ini! Bahaya Narkoba
Selanjutnya dapat menyebabkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Dampak pacaran terbagi menjadi dua, yaitu dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya sangat sedikit kalau dibandingkan seperti perbedaan gunung dan kerikil. Banyak bukti yang dapat kita lihat pada dampak negatifnya, yaitu:
1. Perzinaan
Zina adalah perbuatan keji dan jalan buruk yang harus dihindari. Seperti zina mata (saling memandang dengan diselimuti nafsu), zina telinga (mendengarkan suara-suara yang membangkitkan berahi), zina lidah (mengucapkan kata-kata dan saling bersentuhan lidah/berciuman yang membangkitkan berahi), zina tangan (melalui sentuhan, rabaan, dan rangkulan), zina kaki (aktivitas melangkah atau mendatangi pacarnya), zina hati (melalui angan-angan atau berkhayal), dan paling parah jika sampai pada zina kelamin (persetubuhan).
2. Prestasi Menurun