Taukah Anda Dengan Berpuasa Dapat Membersihkan Racun Dalam Tubuh

- 18 Desember 2022, 20:35 WIB
7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh, Menurunkan Tekanan dan Gula Darah
7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh, Menurunkan Tekanan dan Gula Darah /Divily/Pixabay/

GAYA HIDUP - Puasa  berati menahan nafsu, Baik nafsu  untuk makan, minum, dan segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Dengan berpuasa  berbagai manfaat akan didapatkan, baik itu berupa pahala, dari segi kesehatan, dan juga kecantikan.

Dalam Islam seseorang yang sudah balig wajib hukumnya ia melaksanakan  puasa wajib yaitu pada bulan ramadan, dan bagi seseorang yang sedang dalam perjalanan, perempuan yang sedang nifas, atau sedang haid wajib untuk mengganti puasa yang telah ia tinggalkan.

Baca Juga: Pacaran Tanpa Nafsu ! Emang Bisa ? Simak Quotes Nasehat Islam Ini

Puasa dapat membersihkan sisa metabolisme serta zat-zat racun. Proses ini akan mengubah simpanan lemak di dalam tubuh menjadi energi.

Nilai lemak pada manusia adalah 3.500 kalori per pon. Suatu nilai yang cukup untuk memberikan energi bagi aktivitas sehari-hari.

Simpanan lemak terjadi karena glukosa dan karbohidrat tidak digunakan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan tidak diekresikan.

Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini melepaskan zat kimia berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dieliminasi melalui organ-organ pembuanagan.

Baca Juga: Mengonsumsi Air Hangat Setiap Hari-nya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kesehatan dan Juga Kecantikan.

Zat kimia tidak terdapat pada makanan, tetapi diserap dari lingkungan misalnya pestisida, juga disimpan dalam deposit lemak, yang akan dilepaskan saat berpuasa.

Pengujian feses, urine, dan keringat pada orang yang berpuasa telah menemukan pestisida disetiap spesimen tersebut.

Beberapa hari pertama puasa, biasanya kita akan merasa lemas, pusing, dan juga mengantuk. Hal ini disebabkan karena tubuh sedang melewati proses adaptasi terhadap pola makan yang baru. Aktivitas menahan lapar, dahaga, dan emosi ini sangat baik bagi kesehatan.

Selama berpuasa atau tidak makan dan minum kurang lebih selama 14 jam, sel-sel dan organ-organ tubuh yang berhubungan dengan sistem saluran cerna, yang ikut beristirahat.

Baca Juga: 7 Rahasia Menakjubkan Agar Panjang Umur dan Hidup Lebih Lama, Nomer 4 Bikin Ngak Nyangka!

Saat itu, selain sel tubuh terhindar dari kelelahan, tubuh juga melakukan proses detoksifikasi atau pebersihan dari zat-zat beracun yang masuk kedalam tubuh, baik lewat makanan, maupun lewat udara yang dihirup.

Ketika organ pencernaan beristirahat, tubuh memiliki energi untuk mengerjakan hal lain, yaitu membuat racun (toksin) yang menumpuk.

Sewaktu berpuasa, organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan memperoleh kesempatan untuk tidak bekerja berat, termaksud lambung, usus, pankreas, empedu, dan hati.

Bahkan, hati merupakan organ pencernaan yang aktivitas metaboliknya paling tinggi karena selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan ditributor zat-zat makanan yang diperlukan sel-sel tubuh, juga mengendalikan keluar masuknya racun pada tubuh kita.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Kecil yang Akan Mengubah Hidupmu

Dengan berkurangnya kalori saat berpuasa, secara bertahap hati akan mengubah glikogen (cadangan) energi dari karbohidrat yang disimpan oleh hati) menjadi glukosa dan energi.

Berkurangnya jumlah glikogen karena puasa akan dikompensasi dengan menggunakan protein dalam otot. Hal ini sebagai penghasil glukosa dan energi dengan cara mengubah protein menjadi asam-asam amino lebih dulu. Asam lemak digunakan paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis.

Sebagaimana protein, lemak juga diubah dulu menjadi ketone sebelum menjadi energi yang dapat digunakan otak. Proses ini disebut ketosis.

Baca Juga: Anda Sulit Untuk Berhenti Dari Kebiasaan Buruk Merokok, Lakukan 7 Cara Ini Dijamin Ampuh

Pada saat puasa, ketosis merupakan adaptasi tubuh untuk mencegah kekurangan protein akibat pembakaran. Pembentukan ketone baru dimulai pada hari ketiga sehingga sebagian orang akan merasa pusing.

Ada mekanisme tubuh yang cukup unik, yaitu penghematan energi pada waktu berpuasa. Dalam hal ini, tubuh secara refleks mempertahankan diri dengan melakukan pengurangan beban, dengan cara melakukan pengurasan zat-zat bersifat racun.

Pengurasan juga terhadap sisa-sisa metabolisme seperti lemak, sel-sel aus, jaringan rusak, tumor, dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainya, dengan mengaktifkan organ-organ pembuangan. Proses ini disebut otolitas dan biasanya mulai terjadi pada hari ketiga puasa.

Baca Juga: Tahukah Anda Rahasia Di Balik Kesuksesan Apa ? Rahasia Di Balik Kesuksesan Salah Satunya Yaitu Latihan

Dalam proses ini, tubuh akan merangsang dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, pada saat protein yang diperlukan didaur ulang dari sel-sel yang sudah aus. Dengan demikian, kadar protein dalam darah tetap normal selama puasa.

Pada dasarnya, tidak semua racun dan sisa metabolisme dapat didaur ulang. Racun yang tidak bisa didaur ulang ulang tersebut akan dibuang oleh organ-organ pembuangan.

Dalam proses ini, beberapa gejala pengeluaran racun dapat terlihat seperti warna air kencing lebih keruh, pengeluaran lendir melalui hidung (ingus), tenggorokan serta berlanjut melalui usus besar.

Baca Juga: Yoga dan Segudang Manfaatnya

Akibatnya, akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh sehingga sel dapat memperbaiki diri serta berfungsi secara optimal.

Sangat dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran karena kandungan buah sama seperti kandungan tubuh berupa 70-80% berupa air.

Jadi, detoksifikasi tubuh selama puasa adalah mengurangi beban kerja organ tubuh dengan pola makan yang tidak berlebihan.

Itulah ulasan mengenai bahwa puasa dapat memersihkan racun dalam tubuh. Semoga bermanfaat.***

Baca Juga: Daripada Tidur Setelah Sholat Subuh, Lebih Baik Sedekah Karena Itu Lebih Baik Daripada Yang Lainnya

Sumber: Buku “Sehat dan Bugar Selama Puasa Ramadhan & Lebaran”, Karya Prof. Dr.dr. Anies, M.Kes, PKK.

Penulis: Nurul Faeda, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta.

Editor: Ahmad Amnan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x