Nasehat KH Ma'ruf Zainuddin Lirboyo Kediri yang Menggetarkan Hati

6 Mei 2022, 07:31 WIB
KH Ma'ruf Zainuddin Pengasuh Pesantren Arrisalah Lirboyo Kediri /facebook/santri lirboyo/

BERITA BANTUL - KH Ma'ruf Zainuddin Pengasuh Pesantren Ar Risalah Lirboyo Kediri dikenal sosok yang luas ilmunya dan visioner dalam membangun pendidikan.

Pesantren Ar Risalah Lirboyo yang didirikan KH Ma'ruf Zainuddin bukan saja membekali santri dengan ilmu agama, tapi juga ilmu sains teknologi yang berdaya saing tinggi. 

KH Ma'ruf Zainuddin dikenal teguh dan istiqomah mendidik santri, sehingga karakter ngaji tetap melekat kuat bagi para santrinya. 

Baca Juga: KH Ma'ruf Zainuddin Pendiri Pesantren Ar-Risalah Lirboyo Kediri

Walaupun Pesantren Ar Risalah Lirboyo dikenal dengan inovasi bidang ilmu umum, tapi karakter kuat santri salaf tetap melekat. 

Itu semua tak lain karena karakter sosok KH Ma'ruf Zainuddin yang selalu menguatkan tradisi salaf kepada semua santrinya. 

Banyak kisah hikmah dalam diri KH Ma'ruf Zainuddin. Kisah hikmah seorang kiai yang selalu menggetarkan hati para santri.

Dikutip dari facebook Robert Azmi, dijelaskan nasehat penting dari KH Ma'ruf Zainuddin berikut ini. 

Baca Juga: Keistimewaan KH Ma'ruf Zainuddin Pengasuh Ar-Risalah Lirboyo Kediri

Pas mbukak kitab Mauidzatul Mukmininku, aku tersentak kaget.

Ternyata disitu buanyak banget dawuh dari Beliau yang mulia mbah Yai Ma’ruf Zainuddin Lirboyo yang ku tulis di pinggir kitabku, dan yang lebih “menyakitkan” ternyata benar-benar menghunjam di relung kalbuku.

Untung dulu tak tulis, kalau nggak. Di tengah pujian orang banyak, siapa lagi yg mau menghajar hatiku tanpa merasa tersakiti??

Oke tak ambil beberapa dawuh saja, biar nggak pedes matanya:

“Dalam satu perjuangan sabar, ulet penting. Kadangkala perlu kendablekan kala dicaci orang. Itu resiko”.

“Keberhasilan pasti semua atas kesabaran (lalu beliau dawuh: Likulli Ni’matin Mahsuudatun), ora kerono ndungo to’ (tidak karena doa saja)”.

Baca Juga: Tersingkapnya Kewalian Gus Dur Saat Beli Durian, Penjualnya Langsung Teriak Menangis

“Perjuangan membutuhkan Syaja’ah (keberanian). Kalau berjuang ndak usah antri!!”.

“Ngaji karo omong thok iku repot (Ngaji dengan bicara saja itu repot). Kalau pake kitab itu bagus. (kenapa ngaji bicara repot) sebab yg mengenai dirinya tidak diungkapkan, beda dengan kitab”.

“Ikhlas tidak bisa datang tiba-tiba, tapi diusahakan”.

“Tugase Kyai,,, wani ngomong yo wani dadi contoh (Tugas kyai itu, kalau berani ngomong, ya berani menjadi contoh)”.

“Sing penting yakin bener, jalan terus. Jangan perduli dicaci, Insya Allah berhasil”.

“Li-I’laai kalimatillah/Karena untuk meluhurkan agama Allah, kita boleh mengumpulkan harta, karena kalau kita lemah sulit untuk berjuang”.

“Cobaan paling berat nikmat. (Misal) mencuri karena istri yg dicintainya”.

“Selain mempeng Riyadloh”.

“Hidup dibuat susah (ya) susah, mudah (ya) mudah. Yang penting dari pondok jangan pesimis. Tp, semua yaa ada nasib”.

“Jujur dan tanggungjawab adalah modal kerja”.

Baca Juga: Kisah Langka, Gus Miek Ngaji Kitab Fathul Wahhab Sampai Khatam

“Kita tidak usah memandang dunianya orang tua. Kita sudah besar,,, cari sendiri uang!!”.

“Biasanya santri, kejujuran/dzonnya kebablasen, sehingga sering ditipu orang, akhirnya tidak percaya dengan orang”.

“Ngadepi ilmu sing ati-ati, ojo sembrono ugi ngremehne. Ilmu iku malati. Coro iso ngomong: “Awasno, sok nek ndek omah!!. (Menghadapi ilmu yg hati2, jangan sembrono ples meremehkan. Ilmu itu malati/semacam punya karma. Kalau ia bisa berbicara: “Awas kalau kamu sudah dirumah”).

“PD bagus, terlalu PD jelek”.

“Nek nyawang kiai sugeh, jangan dilihat akhirnya, tapi lihat awal berjuangnya gimana, ngajinya gimana”.

“Yg penting jangan silau dengan dunia”.

“Kiai dapat dunia bukan untuk senang-senang, tapi untuk tujuan”.

“Apa yg terjadi kita harus ingat, itu semua adalat Qudrot Allah, kita berjuang, kalah menang, tidak target, ndak masalah”.

Baca Juga: Tersingkapnya Kewalian Gus Dur Saat Beli Durian, Penjualnya Langsung Teriak Menangis

“Iman yg terakhir yg paling berat Qadla-Qadar, jelek-bagus”.

“Kita miliki dunia hati-hati, jangan sampai yang tidak ada manfaatnya”.

“Di lok-lokne wong ora nanggepi bagus (dicaci orang tidak menanggapi bagus), tapi harus koreksi diri, benar atau tidak. Kalau benar, jalan terus,,,”.

Dan masih buanyak lagi....

Nasehat ini diunggah di facebook Robert Azmi pada 28 April 2017.

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler