Kisah Abu Bakar Al-Zaqqaq yang Jujur, Kejujuran Itu Berbuah Keselamatan Meskipun Pahit Getir Rasanya

8 Juni 2022, 07:03 WIB
Jujur itu pahit, namun hasilnya manis /pixabay/HaseebPhotography/

BERITA BANTUL – Abu Bakar Al-Zaqqaq adalah seorang saleh yang tinggal di Mesir. Dia hidup sezaman dengan Al-Junaid Al-Baghdadi. Jika Al-Junaid tinggal di Baghdad, Irak, maka Abu Bakar di Mesir.

Di masanya, banyak orang yang datang ke Mesir untuk mengunjungi Abu Bakar Al-Zaqqaq. Hal itu menandakan betapa besar pengaruhnya pada waktu itu.

Ada sebuah kisah yang inspiratif tentang kejujuran yang dikedepankan oleh Abu Bakar Al-Zaqqaq. Begini kisah tersebut.

Dikutip dari buku berjudul Qisasul Auliya’ (Qaf, 2020) karya Muhammad Khalid Tsabit, dikisahkan seorang pemuda yang meminta perlindungan Abu Bakar.

Baca Juga: Doa Itu Ruh Ibadah, Gus Baha: Soal Terkabul atau Tidak Itu Tak Penting

Hari itu, Abu Bakar sedang duduk di depan pintu pondoknya. Tiba-tiba seorang pemuda datang terburu-buru.

Pemuda itu lantas berkata, “Aku mohon perlindungan kepadamu, Tuanku.”

Abu Bakar pun mengiyakan, “Masuklah!”

Ketika pemuda itu sudah memasuki pondoknya dan bersembunyi di dalamnya, beberapa polisi datang memburunya. Mereka bertanya kepada Abu Bakar perihal keberadaan pemuda tersebut.

Baca Juga: Kunci Kenikmatan menurut Gus Baha, Bisa Bikin Hidup Bahagia dan Penuh Syukur

Abu Bakar pun menjawab, “Dia masuk pondok ini.”

Dari dalam, pemuda itu mendengar jawaban Abu Bakar dan dia tambah ketakutan. Dia pun segera memanjat dinding pagar untuk keluar dari pondok tersebut.

Para polisi menggeledah pondok tersebut namun mereka tidak menemukan pemuda itu. Mereka keluar dan berkata kepada Abu Bakar, “Kami tidak menjumpai siapa pun.”

Setelah itu, para polisi itu pergi. Sementara itu, pemuda itu kembali dan bertanya kepada Abu Bakar, “Tuan, aku berlindung kepadamu namun engkau malah menunjukkan posisiku.”

Baca Juga: Doa untuk Mengusir Jin, Inilah yang Diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad

“Anakku, kalau bukan karena kejujuran, engkau tak akan selamat,” ujar Abu Bakar.

Kisah tentang kejujuran tersebut begitu indah dan mencerahkan. Abu Bakar berkata jujur dan itu terkesan menjerumuskan si pemuda yang meminta perlindungan darinya.

Namun demikian, nyatanya justru berkebalikan. Si pemuda itu malah aman dan terselamatkan dari kejaran polisi yang memburunya entah karena apa alasannya.

Jika kita kiaskan kisah tersebut dengan ajaran kejujuran, maka itu bisa saja menjadi renungan bagi kita.

Baca Juga: Puisi Nikmat Hidup Karya Buya Hamka, Sangat Dahsyat dan Bermakna

Kejujuran itu pahit rasanya, sebagaimana pahitnya si pemuda yang ditunjukkan keberadaannya oleh Abu Bakar. Akan tetapi, hasilnya manis karena pemuda itu bisa selamat dari kejaran para polisi.

Hikmahnya, kejujuran itu pahit terasa di dunia, namun akan berbuah manis di akhirat kelak.***

 

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler