Cara Deteksi Ridho Allah, Nasehat Mbah Moen yang Dibuktikan Kesaktiannya

4 Juli 2022, 21:35 WIB
Cara Deteksi Tanda Ridho Allah, Nasehat Mbah Moen yang Dibuktikan Kesaktiannya /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Ada cara khusus untuk mendeteksi tanda ridho Allah, nasehat Mbah Moen yang dibuktikan kesaktiannya oleh santrinya.

Mbah Moen, sapaan KH Maimoen Zubair, sering memberi nasehat yang menyentuh hati siapa saja, khususnya para santri.

Nasehat Mbah Moen ternyata dibuktikan kesaktiannya setelah santrinya mengalami sendiri peristiwa luar biasa. 

Baca Juga: 4 Tanda Rahasia Kewalian KH Maimoen Zubair yang Menggetarkan Hati

Pengakuan atas dahsyatnya nasehat Mbah Moen itu dituturkan oleh KH Muhammad Ismael Al Kholilie, Bangkalan Madura, yang juga alumni Pesantren Al Anwar Sarang.

Lora Ismael, sapaan akrabnya, saat ini adalah pengasuh Pondok Pessantren Al-Muhajirun As-Salafi Alkholili Geger Bangkalan.

Lora Ismael saat itu masih mengaji di Pesantren Al Anwar dan kemudian hendak melanjutkan studi lanjutnya di Tarim Yaman di bawah asuhan Habib Umar bin Hafidz.

"Mbah Moen terkenal sebagai sosok wali yang kasyaf, bisa membaca isi hati orang," kisahnya.

Baca Juga: Rahasia Makam Mbah Moen di Makkah Tak Pernah Sepi dari Peziarah

Terkait kasyaf dan kewalian Mbah Moen ini, Lora Ismael mengalami saat hendak berangkat ke Tarim. Terjadilah dialog antara dirinya dengan guru tercintanya itu.

“Ismael mau kemana?,“ tanya Mbah Moen.

“Mau ke Yaman, Yai,“ jawab Lora Ismael.

“Allah Yubarik Fil Yaman, Al-Ilmu Yamani wal hikmatu Yamaniah,“ Mbah Moen menimpali.

Ketika Lora Ismael pertama kali sowan setelah pulang dari Tarim, Mbah Moen tiba-tiba berpesan:

“Pondok iku salaf utowo umum, iku endi sing digampangno gusti Allah“

التيسير علامة الرضا

“Perkara yang digampangkan jalannya oleh Allah, itu Alamat bahwa Allah ridho.“

Baca Juga: 9 Kata Mutiara KH Maimoen Zubair tentang Al-Qur'an, Bacanya Seperti Dapat Cahaya dari Langit

Terkait nasehat Mbah Moen tersebut, Lora Ismael mengakui bahwa dirinya punya pengalaman unik lagi yang di luar nalar.

"Sebelum bulan puasa kemarin, saya sudah membuat rencana untuk membuka pondok pesantren putri formal. Namun pendaftar hanya 2 orang saja," katanya.

Karena itu, Lora Ismael kemudian merubah gaya pondoknya.

"Sekarang setelah saya rubah menjadi pondok Salaf dan Tahfidz, dengan menggabungkan metode Pesantren Nusantara-Tarim Hadhramaut, Alhamdulillah pondok putri di rumah sudah memiliki 50 + santriwati dari berbagai penjuru Indonesia," katanya.

Pengalaman ini yang menjadikan dirinya mengerti terkait tanda ridho Allah SWT.

"Setelah sekian lama akhirnya saya baru paham maksud dari dawuh Mbah Moen itu," tegasnya.

Baca Juga: Kisah Pertemuan Batin KH Dimyati Rois dan Mbah Maimoen Zubair, Ini Rahasianya

Lora Ismael juga menjelaskan bahwa salah satu santri Mbah Moen, yakni Habib Mikail Hud dari Malang pernah bercerita:

“Dulu waktu pertama kali ana mondok di Sarang, waktu itu Mbah Moen sakit. Akhirnya terbesit dalam hati ketika duduk bersama beliau: “Ya Allah, saya baru mondok masak Mbah Moen sudah mau wafat.“

Tiba-tiba Mbah Moen tertawa dan menepuk pundak Habib Mikail Hud, lalu Mbah Moen berkata: “Bib.. saya masih lama sama antum.“

Setahun sebelum Mbah Moen wafat, Mbah Moen sering berkata kepada Habib Mikail:

“Bib.. sudah mentok wes Bib.. umur saya sudah mentok, sudah ada di atas kepala.“

Keterangan tersebut dikutip dari catatan KH Muhammad Ismael Al Kholilie di facebook pribadinya yang diunggah pada 30 Juni 2022.***

 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler