BERITA BANTUL - Syekh Masduqi Lasem Rembang sosok ulama yang menguasai cabang ilmu keislaman secara komplit. Mulai ilmu bahasa, ilmu fiqih, tasawuf, dan lain sebagainya.
Sehari-hari, Syekh Duqi, sapaan akrabnya, tak pernah kosong dari jadwal ngaji. Santrinya tersebar luas dari berbagai penjuru Nusantara. Santri-santrinya juga menjadi ulama kenamaan yang diakui publik.
Luasnya keilmuan Syekh Masduqi banyak disebut KH Maimoen Zubair dan KH Mustofa Bisri, sehingga tak diragukan lagi.
Baca Juga: Syekh Masduqi Lasem Dapat Sedekah dari Santri, yang Terjadi Membuat Kaget Siapa Saja
Baca Juga: Gus Baha Kisahkan Humor Mbah Moen dengan Santri Lugunya
Sebagaimana yang dikutip BeritaBantul.com dari facebook Gus Robert Azmi, ditegaskan bahwa sebagai ulama yang ahli fiqih, nahwu, sharaf, tasawwuf dan banyak cabang ilmu lainnya, sangatlah wajar apabila saat waktu mengaji Syekh Duqi kitab yang dibacanya.
"Syahdan, waktu itu beliau sedang membaca kitab Siraj ath-Thalibin karangan Syaikh Ihsan Jampes Kediri, yang sekarang menjadi salah satu mata pelajaran di Universitas Al-Azhar Kairo. Mbah Mashduqi sering berkata, “Iki keliru!” sambil langsung mencoret lafadz kitab tersebut dengan pena yang beliau bawa," tegas Gus Robert.
Setelah itu, terjadi peristiwa luar biasa. Yakni diskusi berhari-hari dua ulama yang luas ilmunya. Simak selengkapnya.
Ada ulama Kediri yang sangat terkenal kecerdasannya, yakni Mbah Mat Jipang. Kritik dan koreksi Syekh Duqi itu sampai kabarnya kepada Mbah Mat Jipang.
Mbah Jipang sosok nyentrik. Nama Jipang adalah kepanjangan dari ngaji gampang.