Waliyullah Genggong Buka Rahasia Cahaya Kewalian Kiai Hamid Pasuruan

- 6 Maret 2022, 13:56 WIB
Waliyullah Genggong Buka Rahasia Cahaya Kewalian Kiai Hamid Pasuruan
Waliyullah Genggong Buka Rahasia Cahaya Kewalian Kiai Hamid Pasuruan /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Jutaan manusia selalu hadir saat majlis haul Kiai Hamid di Kota Pasuruan. Mereka datang berduyun-duyun dari berbagai penjuru Nusantara.

Karomah Kiai Hamid Pasuruan tersebar luas di benak hati para santri dan jamaahnya. Sosoknya sejuk, damai dan penuh senyum kepada siapa saja. 

Rumahnya tak pernah sepi dari tamu, mulai pejabat, ulama, habaib, sampai tukang becak dan para buruh tani. Semua datang mengharapkan berkah dan kebeningan jiwa Kiai Hamid.

Baca Juga: Ilmu Melipat Bumi Kiai Hamid Pasuruan ke Makam Raja Wali di Baghdad, Ulama Iraq Takjub dengan Karomahnya

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan Kiai Hamid Pasuruan punya rencana segera berangkat ke Genggong untuk sowan kepada waliyullah masyhur, Kyai Moh Hasan. 

Nama Kiai Hamid Pasuruan saat itu belum masyhur kewalian dan karomahnya. Sowan kepada ulama sepuh menjadi tradisi Kiai Hamid untuk mengais berkah.

Walaupun tidak ada alat komunikasi, rencana Kiai Hamid ini sudah diketahui Kiai Hasan Genggong. Karena itu, Kiai Hasan berpesan kepada santrinya.

"Cung, sekejek gik bekal rabu Rosulullah dari Pasuruan. Menabi pon rabu pakon becot gi cung (Nak, sebentar lagi akan datang Rasulullah dari Pasuruan. Kalau sudah datang, suruh masuk ya nak.)"

Si santri tentu saja bingung dengan dawuh KH. Moh. Hasan. Kok Rasulullah datang dari Pasuruan, maksudnya apa ini. Santri hanya taat saja, menjalankan perintah sang kiai yang dicintainya.

Sesuai waktunya, datanglah seorang tamu dan disambut oleh santri.

Baca Juga: Kisah Kedekatan Dua Waliyullah Mbah Hamid Pasuruan dan Mbah Arwani Kudus, Kisahnya Sangat Menggetarkan

"Assalamualaikum...," kata tamu itu.

"Waalaikum salam," jawab santri.

"Asallah dari kak dimmah (asalnya dari mana)," santri bertanya kepada tamu itu.

"Abdinah dari Pasuruan (saya dari Pasuruan)," jawab tamu itu.

Kaget santri itu. Dalam hatinya, inikah Rasulullah yang dimaksud oleh sang kiai. Apa istimewanya tamu ini, kok sampai disebut Rasulullah oleh Kiai Hasan Genggong.

Karena sesuai perintah, santri itu berikan penghormatan kepada Kiai Hamid, dipersilahkan segera masuk ruang tamu.

Tak disangka, sampai diruang tamu langsung disambut Kiai Hasan Genggong. 

Baca Juga: Karomah Syaikhona Kholil: Didik Santri dengan Menguras Jamban, Isyarat Dahsyatnya Mbah Manab Lirboyo

Pertemuan Kiai Hamid Pasuruan dan Kiai Hasan Genggoh penuh getaran. Keduanya sama-sama berpelukan dan menangis, sampai air mata membasahi pakaian keduanya. 

Setelah dirasa cukup dan selesai sowan kepada Kiai Hasan, maka Kiai Hamid Pasuruan mohon pamit dan oleh Kiai Hasan kemudian diberi kalung sorban.

Usai kejadian itu, nama Kiai Hamid Pasuruan begitu masyhur ihwal karomah dan kewaliannya. Kiai Hasan Genggong juga sosok yang dihormati Kiai Hamid. Keduanya sosok waliyullah yang dicintai jutaan umat.

Kisah ini bersumber dari KH Moh. Hasan Abdil Bar, cucu Waliyullah KH. Moh Hasan Genggong. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah