Kisah Kiai Mahrus Aly menembus mata batin Gus Miek dikisahkan santri Ploso bernama Rif'an. Santri ini mendengar kisah dari para ustadznya, bahwa pada saat menjelang ramadan tiba, Kiai Mahrus Aly datang ke Pesantren Ploso.
"KH Mahrus Aly datang ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri dengan mengendarai mobil sedannya. Kiai Mahrus saat itu datang untuk mengambil Gus Miek agar dipondokkan ke Pesantren Lirboyo," kisah Rif'an.
Menurutnya, keinginan KH Mahrus Aly meminta Gus Miek agar dipondokan di Lirboyo itu tidak lepas dari pandangan batiniyah, mata hati yang tajam.
Baca Juga: Rahasia Gus Miek Menyerap Ilmu Kewalian Mbah Dalhar Gunung Pring
"Mata batiniyah penglihatannya lebih tajam dari pada mata lahiriyah," kata Rif'an.
Kalau mata lahiriyah, katanya, hanya bisa melihat warna, bentuk, sinar dan lainnya dari jarak dekat.
"Sedangkan mata batiniyah dapat menjangkau hal-hal yang tak terbatas sampai ke alam metafisika (alam ghaib) dan dapat pula menjangkau peristiwa-peristiwa yang belum terjadi," turur Rif'an.
Saat menjemput Gus Miek itu, lanjutnya, mata batin KH Mahrus Aly mampu menembus sisi lain putra Kiai Djazuli.
"Tercatat dalam satu riwayat Gus Miek mondok di Lirboyo dua kali di tahun yang sama, kira-kira terjadi pada tahun 1953 M. Namun Gus Miek hanya 16 hari kemudian beliau pulang tidak mau kembali nyantri ke Lirboyo," tegasnya.