Network
BERITA BANTUL - Namanya KH Zainal Airifn Thoha. Sapaan akrabnya Gus Zainal. Kiai muda yang lahir di Kediri, 5 Agustus 1972 ini, mendalami ilmu agama di Pesantren Tebuireng Jombang.
Gus Zainal melanjutkan studinya di IAIN (kini UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tahun 2017, Gus Zainal wafat di usia muda, 35 tahun, dan dimakamkan di Kediri, tempat kelahirannya.
Gus Zainal mendirikan Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy'ari di Yogyakarta. Pesantrennya mendidik santri untuk menulis dan mandiri.
Baca Juga: Keistimewaan Kiai Munawwir Krapyak Menurut Gus Ghofur Maimoen Zubair
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari facebook Muhammad Ali Fakih, 3 Maret 2019, dikisahkan pertemuan santri-santri Gus Zainal dengan anak punk malioboro yang ternyata mengenal akrab Gus Zainal.
"Pada akhir tahun 2008, setahun setelah wafatnya Gus Zainal, aku dan anak-anak Kutub yang lain diutus ke Jakarta oleh Muhdin M Dahlan, Direktur I-Boekoe, untuk launching dua buku karya kami, Almanak Abad Partai dan Dia: Tokoh Partai Politik 1955–2009," tulis Fakih yang juga santri Gus Zainal.
Fakih mengisahkaan, jadwal keberangkatan kereta pukul 16.00 WIB. Namun, dirinya dan teman-temannya ketinggalan kereta. Maka, disuruh ikut kereta pukul 18.00 WIB.
"Untuk menghilangkan rasa jenuh di Stasiun Lempuyangan, aku mengajak Darrin dan Suyadi ngangkring. Tak lama kita jajan di angkringan, datanglah seorang anak punk menenteng gitar," kenang Fakih.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Rahasia Gus Dur Difitnah dan Jatuh dari Kursi Presiden
Dalam kisahnya, anak punk itu punggung tangan dan bagian lehernya bertato. Jaket levis dan celananya sobek-sobek. Rambutnya Mohawks, dan bagian atasnya disemir kuning emas.
