Guru Sekumpul Melesat di Alam Gaib, Sekejab Bertemu Rajanya Wali, Baghdad Bergetar

- 13 Maret 2022, 16:29 WIB
Guru Sekumpul Melesat di Alam Gaib, Bertemu Rajanya Wali
Guru Sekumpul Melesat di Alam Gaib, Bertemu Rajanya Wali /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Karomah seorang waliyullah bisa terjadi dalam dimensi yang beragam. Baik dimensi lahir, maupun dimensi batin. Demikian juga dialami waliyullah Abah Guru Sekumpul.

Saat masih muda, Abah Guru Sekumpul sudah dikenal sosok istimewa yang punya batiniyah cemerlang. 

Namanya sudah dikenal luas para ulama jamannya. Abah Guru Sekumpul tetap tawadlu dan rendah hati kepada siapa saja.

Baca Juga: Didatangi Rasulullah Sejak Usia 5 Tahun, Ini 7 Karomah Putra Abah Guru Sekumpul

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan kewalian Abah Guru Sekumpul saat masih berusia 21 tahun.

Ini tentang kisah perjalanan ruhani Abah Guru Sekumpul menggetarkan siapa saja yang membacanya. Guru Sekumpul melesat dalam perjalanan gaib, melipat ruang dan waktu. 

Dalam perjalanan itu, Guru Sekumpul dipertemukan dengan seorang kiai kenamaan dari Pulau Jawa ketika di negeri Timur Tengah. Pada tahun 1962 itu, sebagaimana diceritakan Tuan Guru KH Syaifuddin Zuhri, ada kejadian ganjil yang dialami Guru Sekumpul.

Guru Syaifuddin (Guru Banjar Indah) langsung mendapatkan cerita dari Guru Sekumpul.

Baca Juga: Jawaban Abah Guru Sekumpul Saat Ditanya Rahasia Wangi Tubuhnya yang Tak Hilang, MENGGETARKAN SIAPA SAJA

Pada waktu itu, Abah Guru Sekumpul yang sedang berada di rumah diperintah seorang tua, tidak disebutkan siapa orang tersebut. Orang tua itu menyuruh Guru Sekumpul untuk menyusuri jalan di belakang rumah beliau.

Mendapat perintah itu, Guru Sekumpul pun kemudian memasang baju dan menyusuri jalan yang ditunjukkan orang tua tersebut.

Setelah disusuri beliau, ternyata Guru Sekumpul tak lagi melihat rumahnya. Di tempat “baru” tersebut, beliau duduk dengan penuh keheranan. Hingga kemudian, dipertemukan dengan seorang tua lainnya.

“Berjabat tangan aku dengan orang tua itu,” ujar Guru Syaifuddin meniru perkataan Guru Sekumpul.

Baca Juga: Doa Abah Guru Sekumpul Saat Minum Air Putih dan Obat

Orang tua itu kemudian mengajak Guru Sekumpul berziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Jailani. Rupanya tempat baru itu berada di Irak.

Guru Sekumpul pun bertanya kepada orang tua tersebut, “Kamu ini siapa?”

“Aku Abdul Hamid Pasuruan,” kata orang tua itu menjawab.

“Kamu siapa?” tanya Kyai Hamid Pasuruan.

“Ulun (saya) dari Kalimantan Selatan, Keraton. Zaini bin Abdul Ghani.”

“Oh santrinya Kiai Syarwani ya,” kata Kiai Hamid Pasuruan. Kiai Syarwani Abdan adalah murid Kiai Hamid. Kiai Syarwani asli dari Martapura, tapi kemudian pindah ke Bangil Pasuruan dan mendirikan pesantren dengan nama Pesantren Datuk Kalampayan.

Baca Juga: Guru Sekumpul Kisahkan Rahasia Perampok Jadi Waliyullah, Ternyata Ini Amalannya

Setelah berziarah dan berjabat tangan, Kiai Hamid kembali hilang. Guru Sekumpul pun kembali kebingungan. Beliau sempat berpikir untuk meminta pihak kedutaan Indonesia di Irak untuk memulangkan beliau ke kampung halaman.

Saat duduk-duduk sembari berpikir untuk pulang, seorang tua kembali datang dan menyapa Guru Sekumpul dengan bahasa yang beliau pahami.

“Nang, nyawa handak ke mana (Kamu mau ke mana)?” kata orang tua itu.

“Pian ini siapa?”

“Aku urang (orang) kita jua, di Masjid Martapura.”

Baca Juga: Pertama Bertemu Guru Sekumpul, Aa Gym Bergetar, Ingat Mimpi Saat Bertemu Rasulullah, Ini Kisah Lengkapnya

“Aku adalah abdul Qohir anak Datu Bedoq (seorang jin anak dari jin Islam yang bernama Bedoq atau Badaqut. Badaqut adalah murid dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari). Umpatkah ikam nang bulik lawan aku (mau ikut pulang denganku)?”

“Kada wani (tidak berani),” ujar Guru, “Busiah gugur (takut jatuh), mati. Pian terabang (sampean bisa terbang).”

“Ke sini saja,” ujar abdul Qohir, “Kamu tadi berangkat mulai belakang rumah tembus di belakang pauduan (tempat wudhu). Masuk aja di situ.”

Guru Sekumpul pun kemudian menyusuri jalan di mana beliau datang. Tanpa dikira, beliau kembali sampai ke depan rumah beliau.

Baca Juga: Disia-siakan Jenazah Waliyullah yang Nyamar di Perjudian, Sekejab Guru Sekumpul Datang Beri Peringatan

“Itulah setengah perjalananku nang (yang) masuk-masuk ke alam gaib,” ujar Guru Syaifuddin kembali meniru perkataan Guru Sekumpul.

 

Karomah waliyullah Abah Guru Sekumpul di masa muda membuatnya makin melesat memberi cahaya bagi semua umat.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x