Network
BERITA BANTUL - Dikenal sebagai rajanya para wali, Syekh Abdul Qadir Jailani punya banyak karomah yang dikagumi para ulama, santri dan jamaahnya.
Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani selalu disajikan para ulama, termasuk kiai di Nusantara. Manaqibnya bahkan dibaca dalam berbagai ritual acara masyarakat.
Kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jailani penuh keteladanan untuk menguatkan keimanan.
Baca Juga: TERBONGKAR Identitasnya, Ayahanda Habib Luthfi Tiba-tiba Menghilang, Kisahnya Mendebarkan
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari facebook Yendri Junaidi yang diunggah 24 Maret 2022, dijelaskan kisah karomah Syekh Abdul Qadir Jailani yang diungkap ulama besar bernama Syekh Mikhlaf al-‘Aliy.
Dikisahkan, suatu ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani berkata di depan murid-muridnya, 'Hari Jumat besok aku akan menampakkan pada kalian karomah terbesarku'.
Tentu saja berita ini segera menyebar pada seluruh muridnya dan masyarakat luas. Mereka sangat penasaran menyaksikan langsung apa karamah terbesar yang dimiliki Syekh Abdul Qadir yang memang dikenal sebagai seorang wali dan dikaruniai banyak sekali karomah.
Baca Juga: Tersingkapnya Kewalian Gus Dur Saat Beli Durian, Penjualnya Langsung Teriak Menangis
"Hari Jumat pun tiba. Masyarakat berbondong-bondong datang ke masjid. Tentu saja niat mereka kali ini bukan lagi sekedar menunaikan kewajiban Jumat, melainkan juga ingin menyaksikan apa karamah terbesar Syekh Abdul Qadir," kisah Yendri Junaidi.
Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah Jumat, Syekh Abdul Qadir naik mimbar.
Ia bertanya pada semua hadirin, “Apakah kalian sudah melihat karamahku?”
“Kami tidak melihat apapun.”
“Sekarang aku ingin bertanya pada kalian, dan tolong jawab dengan jujur. Apakah kalian pernah melihatku meninggalkan shalat fardhu?”
Baca Juga: Karomah Gus Miek Saat Masih Bayi, Harimau Besar Datang Langsung Berlutut Tunduk
“Tidak pernah.”
“Pernahkah kalian melihatku meninggalkan puasa Ramadhan?”
“Tidak.”
“Pernahkah melihatku berbohong? Pernahkah kalian melihatku mengambil hak orang lain? Pernahkah kalian melihatku bergunjing?”
“Tidak.”
“Apakah shalat yang aku kerjakan berbeda dengan shalat yang Rasulullah kerjakan?”
Baca Juga: TERBONGKAR, Rp50 Triliun untuk Jatuhkan Gus Dur dari Kursi Presiden
“Tidak."
“Apakah khutbahku berbeda dengan khutbah Rasulullah?”
“Tidak.”
“Itulah sesungguhnya karamah terbesarku; istiqamah.”
الاستقامة أكبر كرامة
"Istiqamah adalah karamah terbesar."
Yendri Junaidi juga memberikan pesan khusus terkait karommah.
Pertama, jangan sibukkan diri untuk mendapatkan berbagai karomah zhahir.
Kedua, sibukkanlah diri dengan meraih karomah batin, yakni istiqamah.
مَنِ انْشَغَلَ بِالْكَرَامَةِ حُجِبَ عَنْ رَبِّ الْكَرَامَةِ
“Siapa yang sibuk dengan karamah, terhijab dari Rabb yang memberikan karamah.”
احْذَرُوا الشَّهْوَة الْخَفِيَّةَ فىِ الْعِبَادَةِ
“Waspadai syahwat terselubung dalam beribadah.”***
