Hal itu dikarenakan kealiman dengan model seperti itu tidak bisa diwariskan kepada murid-murid. Walaupun Mbah Moen tetap giat dalam belajar dan mengaji.
Baca Juga: Nasehat Mbah Maimoen: Jangan Sombong, Resapi Hikmah Kisah Istri Nabi Ibrahim
"Yen pengen ngalim yo ngaji, kerono iku sing dadi warisane poro Nabi."
(Kalau ingin alim ya ngaji, karena itu yang jadi warisan para nabi)
Walaupun dengan kesibukan berdakwah, menghidupi keluarga, berbagai ukuran masyarakat dan negara, Mbah Moen dengan sungguh-sungguh dalam mengajar, mendidik dan mengaji dengan para santri.
"Beliau mendirikan musholla di depan Ndalem sebagai sarana mengaji dan berjama'ah. Dari Musholla itu kemudian menjadi pondok pesantren. Beliau juga mendirikan Muhadloroh sebagai Madrasah dalam pondok," kisahnya.
Baca Juga: Keistimewaan Kiai Munawwir Krapyak Menurut Gus Ghofur Maimoen Zubair
Menurutnya, Syaikhona Maimoen Zubair pun membangun sekolah yang berbasis umum atau kurikulum, seperti Mts, MA, SMK maupun STAI.
"Disamping itu juga membangun madrasah dalam pondok pesantren, yang di dalamnya terdapat pembelajaran kitab-kitab sebelum dan sesudah selesai pembelajaran di sekolah," tuturnya.***