Sang Syekh menuturkan agar tetap berpedoman pada apa yang dibawa oleh Rasulullah saw., yakni Al-Qur’an dan Sunnah.
Katanya, barangsiapa yang meninggalkan keduanya, maka ia telah berlaku zindik dan murtad dari payung Islam, selanjutnya neraka dan siksalah yang akan menjadi tempat kembalinya kelak di akhirat.
Sementara itu, keterpurukan menjadi hukuman permulaannya di dunia.
Baca Juga: Kebahagiaan Penghuni Neraka menurut Jalaluddin Rumi
Apa yang dituturkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tersebut menjadi peringatan bagi segenap umat Islam. Bagi yang melanggar, maka ia terancam menjadi zindik dan murtad. Apa itu zindik dan murtad?
Secara sederhana, orang yang berlaku zindik adalah ia yang tersesat imannya. Sementara itu, murtad adalah orang yang keluar dari Islam.
Jika seseorang telah berlaku zindik dan menjadi murtad, maka balasannya jelas, yakni neraka dengan penuh siksaannya di akhirat kelak.
Tidak hanya itu, bahkan di dunia pun mendapatkan hukuman, yakni keterpurukan. Keterpurukan dalam hal ini dilihat dari sudut pandang tasawuf adalah ketiadaan keimanan dalam hati.***