Keindahan Surah Yasin Ayat 11, Begini Penafsiran Al-Hallaj

- 1 Juni 2022, 20:59 WIB
Kitab suci Al-Qur'an
Kitab suci Al-Qur'an /pixabay/mucahityildiz/

BERITA BANTUL – Di masyarakat Indonesia, surah Yasin sering diamalkan sebagai wirid untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Surah Yasin ini memang spesial di masyarakat kita.

Surah Yasin merupakan surah yang menempati urutan ke-36 dalam Al-Qur’an. Ia masuk pada juz 22 akhir dan juz 23 awal. Jumlahnya ada 83.

Dinamakan surah Yasin karena pada ayat pertama surah ini berlafal “yasin”. Ini termasuk lafal mutasyabihat dan banyak ulama yang tidak mau menafsiri lafal tersebut.

Baca Juga: Keindahan Surah Al-Takwir Ayat 1, Begini Penafsiran Al-Hallaj

Al-Hallaj, menafsiri ayat yang ke-11 dari surah ini. Dikutip dari buku berjudul Tafsir Al-Hallaj (Alifbook, 2021), disebutkan penafsiran Al-Hallaj untuk ayat 11 tersebut.

Sebelum masuk pada penafsirannya, mari kita simak ayat ini.

اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ

Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

Baca Juga: Kedalaman Makna Ayat Kursi, Begini Tafsirnya menurut Al-Hallaj

Al-Hallaj dalam penafsirannya menitikberatkan pada lafal al-dzikra yang berarti zikir atau peringatan dalam bagian awal ayat tersebut, “Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mengikuti peringatan…”.

Menurut Al-Hallaj, derajat orang ahli zikir paling mulia itu adalah orang yang berhasil melupakan wirid zikirnya lantaran ia lebih fokus memandang pada Tuhan yang diingat dan disebutnya dalam zikir.

Ia akan berjuang penuh menjaga waktu-waktunya agar tidak kembali mengingat bacaan zikirnya.

Baca Juga: Keindahan Surah Al-Infithar Ayat 8, Begini Penafsiran Al-Hallaj

Bagi Al-Hallaj, dengan begitu, derajat paling mulia dari orang yang berzikir adalah ia yang tidak menghiraukan lafal-lafal zikirnya.

Ia berzikir mengingat Allah begitu saja karena cinta-Nya, dan itu dilakukan bahkan tanpa mediasi lafal berzikir.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x